Langsung ke konten utama

Tiga, Tiga, Tiga

Oiii.. Devi kembali! Dari mana? Dari ngurusin kerjaan. Biasa, ada pengiriman sampel-sampel baju ke USA. Lalu... ah gitu deh pokoknya.

Mau ngomongin apa nih? Oh iya. Tiga, Tiga, Tiga
Ada apa sama angka tiga? Nggak ada apa-apa tuh. Terakhir kali dicek dia masih rukun-rukun aja sama sodara-sodaranya si Satu, Dua, Empat sama Lima.

Lantas kenapa judulnya Tiga, Tiga, Tiga ?
Karena kedengaran asik. Enak dibaca, sedap diucap. Aihh..

Kenapa harus Tiga? Karena tiga menurut saya adalah jumlah paling pas. Enggak terlalu banyak, tapi juga enggak terlalu sedikit.

Well.. I guess I was a little inspired by Samantha Madison, a character from Meg Cabot's book : All-American Girl. Buku ini menceritakan kisah pelajar Amerika bernama Samantha yang secara tidak sengaja menyelamatkan Presiden Amerika Serikat dari usaha penembakan.
Sam yang merasa hidupnya miserable dan tersisih dari kedua saudaranya (yang menurut dia lebih sempurna), tiba-tiba menjadi cewek populer, dielu-elukan seluruh negeri dan ditaksir putra sang Presiden.
Sounds like teenlit, huh? Tapi jangan lupa, ini karangan Meg Cabot. Dan bukan Meg Cabot namanya kalau ceritanya sekedar teenlit yang sering kita lihat di toko buku.

Saat membaca buku ini, saya dibuat senyum-senyum membaca Top Ten List milik Sam, yang tertulis diantara bab-bab. Jadi kesannya seperti intermezzo. Sesuai namanya, Top Ten List ini berisi 10 hal-hal yang dialami Sam hari itu, atau 10 hal yang membuat Sam jengkel menjadi dirinya, atau 10 hal tentang orang yang dibenci Sam.
Dari situlah saya sedikit terpengaruh dan terkadang meniru format Sam untuk menulis. Tulisan pertama saya yang memakai format ala Samantha Madison ini adalah 10 World Trip Destination. Saya tulis di binder lalu saya tempel gambar-gambar tempat itu (ada Dufan, Jepang, Egypt, Disneyland, and others), lalu menyusul 10 Favorite Movies, lalu 10 Boys for my eyes candy (termasuk didalamnya Orlando Bloom)

Saya bahkan pernah iseng nulis "Kenapa Aku Menang Jika Dibandingkan dengan si Kero2Py dan Termehek-mehek".

Kalau kamu satu kelas sama saya di STM, kamu pasti tau siapa itu Kero-keropy dan Termehek-mehek. Tulisan "Kenapa Aku Menang" kurang lebih menjadi pelampiasan emosi (dan kesombongan) saat saya masih jadi ABG labil.
But still, i found myself laughing when I read my notes. Sometimes, I even admit that some facts that I wrote was true.

Di tahun 2013 ini entah kenapa saya kembali terkena serangan ranking-rangking itu. Dan kali ini pelampiasannya di Facebook. I feel that Facebook is my microblogging place, contrary with people's definition which saying that Twitter is a micro-blogging sites.
Justru kalau di Twitter saya malah nggak bisa cerita bebas dan mengalir, dengan diberi limit hanya 140 karakter. Emang sih kita bisa nulis kultwit alias tweet berseri. Tapi nggak asik ah. Tulisan kita yang agak panjang itu musti di-cut setiap 140 karakter, lalu di-tweet. Jadi bersambung gitu. Sayangnya, karena di twitter bukan hanya kita yang nge-tweet tapi juga ada orang lain (termasuk artis-artis yang kita follow), sering banget kultwit kita yang 'disela' sama tweet-tweet orang lain.
So, masuk akal kan kalo saya milih pelampiasan di facebook? I can flow my words without any interuption, in a whole status. Alasan lainnya? hehehe.. soalnya temen-temen saya masih banyak yang pakai facebook. Jadi komennya lebih ramai. Responnya lebih laris manis *ngeksis*
Kalau di twitter kan jarang yang ngerespon. Kecuali kamu adalah Raditya Dika atau Pandji Pragiwaksono yang ramai sekali ngetwit langsung diretweet rame-rame, maka paling-paling tweet kamu itu cuma dibaca doang.

Alasan lain? Sebagai ciri khas! Trademark. Signature. It's like creating my own voice. Pokoknya kalau kamu baca status yang berbau tiga-tigaan, nah itu pasti Devi. Kira-kira gitu konsepnya.
Disaat teman-teman facebook user lain pada bikin status galau, alay, mengeluh berkepanjangan, saya hadir menyuguhkan tiga, tiga, tiga. Tiga analisis, tiga pengamatan, atau sekedar tiga catatan film atau acara yang saya tonton. Pokoknya jumlahnya tiga.

Udah berapa kali saya nulis status tentang Tiga hal di facebook? Nggak inget. Responnya bagus? Lumayan. At least selalu saja ada yang kasih komen, walaupun cuma satu orang. Yang LIKE status rata-rata lebih dari 2 orang. Not bad, huh?
Bahkan si Freddy Putranto, adik kelas di SMK 7 pernah copy-paste salah satu status saya tentang Tiga Pertanyaan Pagi. Alan Nuary (nama facebook-nya Alan Zulkistar) juga pernah nulis status yang nyerempet-nyerempet mirip sama gaya tiga-tiga ala saya.

So I guess it's not overrated if I say that I found 'my own voice' through writing with 'tiga-tiga' style. Hahahaha... *membusungkan dada*

Dan demikianlah, saudaraku sekalian. Dari situlah saya kepikiran untuk memajang hal-hal Tiga, Tiga, Tiga di blog ini. Start from, errr... tomorrow perhaps.

(eh, kamu nyadar nggak kalo postingan ini pun terdiri dari unsur Tiga-Tigaan? Kalo kamu perhatiin, barusan saya ngasih tiga alasan tentang kenapa saya suka nulis Tiga-Tigaan. Yep, Tiga Alasan saya suka nulis Tiga-Tiga)

Buat kamu yang penasaran dan belum pernah liat contoh tulisan Tiga-Tigaan saya, silahkan add facebook saya Devi Okta.

*Lah? Jadi promosi facebook juga? Nggakpapa deh. Aji mumpung*

See ya later, pals!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam