Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Dikotak-kotakkan

Malam hari, tanggal 17 Desember 2014-12-10   Pertama, saya mau terima kasih banyak sama Misri yang sudah sangat berbaik hati untuk meminjamkan laptopnya ke saya. Yes, you got it right. Posting ini ditulis memakai laptop punya orang lain. (But then, who cares? Yang penting pikiran saya bisa tertuang) Pokoknya, kalau kalian pada akhirnya suka sama posting ini, kalian juga harus menyelipkan rasa terimakasih pada Misri.  Oh iya, alamat facebook-nya si Misri adalah Mizzry. Gih, di-add sebagai teman. Hehe ^_^   Now back to the title : Dikotak-kotakkan. Saya ingat beberapa tahun lalu saat masih SD, ada iklan di televisi. Bukan iklan komersil sih, tapi lebih ke iklan layanan masyarakat. Kalau nggak salah iklan itu dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di era Presiden Soeharto. Di dalam iklan itu diceritakan ada tiga orang dari kalangan keluarga menengah kebawah yang bersahabat : Acong, Sitorus dan Joko. Acong berasal dari ras Tionghoa, Sitorus berdarah Batak, dan Joko adalah

Tiga Alasan Kenapa Saya Memilih SMK

Nama saya Devi Oktaviasari, dan benar sekali, saya alumni SMK. Pasti kalian tau lah ya, kalau SMK itu singkatan dari Sekolah Menengah Kejuruan. Saya ingat di hari pertama Masa Orientasi Siswa (MOS), Bapak Wakil Kepala Sekolah saya pernah berkoar : "Kalian dipanas-panasin begini jangan mengeluh. Terima saja. Kalian musti disiplin dan terbiasa hidup keras. Ngapain kalian masuk ke SMK, hah? SMK itu Sekolah Menjadi Kuli . Kalian calon-calon kuli!" Dan kami, para murid-murid freshmen cuma bisa menunduk saat ditatar begitu. Maklum, namanya juga anak baru. Di masa sekarang, kalau kami ingat lagi masa-masa ditatar begitu, rasanya kami ingin menjawab "Kuli..kuli... Kuli ndasmu kuwi!" Hehehehe..  *Oh, iya, please jangan ucapkan kalimat ini sama teman kalian yang berasal dari suku Jawa. Pokoknya jangan. Demi keselamatan jiwa raga kalian sendiri.* Dalam bahasa Inggris, SMK bisa ditulis sebagai Vocational High School. Sekolah lanjutan yang berkaitan dengan lapa

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

#WrongWay tour edisi Semarang

Bulan Maret 2014 lalu komunitas StandUp Comedy Kota Semarang kembali menggelar StandUp Comedy special show. Kali ini mereka menampilkan 4 komika asal Depok, tiga diantaranya adalah peserta ajang StandUp Comedy KompasTV. Nama acaranya adalah : Wrong Way. Dalam bahasa Indonesia, wrong way berarti jalan yang salah. Apakah ini ada hubungannya dengan kisah hidup para penampil yang 'nyasar di dunia standup comedy? Hehehehe... entahlah. Hanya Tuhan yang tahu, kawan. Nama penampil dalam acara #WrongWay tour ini adalah : Heri Saputra (@HeriHoreh), M. Rachmaditiya Alfiandi (@Alphisugoi), Rizky Ananta Putra (@AnantaRizky) dan komika berbadan tambun Fico Fachriza (@Ficocacola) yang jadi juara ke-2 StandUp Comedy KompasTV. Nama openernya yaitu : Robby Irawan, komika Semarang yang diam-diam punya ambisi menjadi Hokage. Hehehehe Nama tempat pelaksanaannya : Ballroom Pakoe Boewono, Hotel Pandanaran Semarang. Yes, this place. Again. Nama petugas bellboy-nya : Lah, mana saya tau

Tiga alasan kenapa lebih enak ngajak orang nonton standup comedy daripada ngajak orang nonton film ke bioskop

in my own thought, mungkin inilah alasan kenapa lebih simpel mengajak nonton standup comedy daripada mengajak nonton bioskop Satu, harga tiketnya Let's see, berapa sih tarif Harga Tiket Masuk (HTM) untuk nonton di bioskop? Di Semarang, ada 3 bioskop yang masih beroperasi : Citra 21 (di mal Citraland), XXI (di Paragon Mall) dan E-Plaza. Pada hari Senin-Kamis, harga tiket masuknya 30ribu untuk Citra dan E-Plaza Semarang, sementara di XXI Paragon harganya 40ribu. Kalau hari Minggu dan hari libur nasional, tarifnya menjadi 40ribu (Citra dan E-Plaza), dan tarif di bioskop XXI itu 60ribu. Di Karangjati, duit 60ribu itu kalau dibelikan nasi goreng bisa dapat 6 piring plus es teh manis 1 gelas. Itu artinya, kalau kamu nonton sama pacar kamu di hari Minggu, at least musti ngeluarin duit 80ribu buat beli 2 tiket, dan akan muncul pengeluaran lain (misalnya makan bareng). Kalau ditotal-total, yah paling enggak pengeluarannya jadi 150ribu. Itu baru nonton di Citra atau E-Plaza. Kalau kamu

Apa yang saya lakukan di tanggal 31 Maret 2014

Hari Senin, 31 Maret 2014 Bertepatan dengan libur Nyepi. Artinya, saya nggak masuk kerja. Oh, yess. Ah, akhirnya ada kesempatan untuk istirahat di pertengahan minggu. Walaupun ada sisi negatif-nya juga sih, yaitu : pengeluaran yang membengkak. Apalagi bagi orang-orang yang gajiannya di tanggal 28. Habis gajian, eh ada libur double di hari Minggu-Senin. Pas banget kan? Pas untuk liburan dan ngabisin duit, terutama. Dompet tebal, hati senang, tapi di akhir bulan harus ikhlas makan nasi pindang tiap hari. Anyway, entah kenapa saya jadi pengen nulis kegiatan saya di hari libur itu. As people may correctly guessed, libur Nyepi itu saya habiskan bersama ..... diri sendiri. Yep, a time for myself. It's Me-and-Myself time. Just me. Alone. (ngenes banget ye? sebodo. Yang penting kan masih bisa nikmatin anugerah hidup dari-Nya) Jadi, inilah jurnal kegiatan saya saat libur tanggal 31 Maret. Saya nggak menyarankan kalian untuk baca lho. Bukannya saya pesimis atau apa-apa sih.

Posting pertama setelah sebulan absen mengisi blog

Terakhir kali menulis artikel di blog ini adalah 2 April 2014, pada postingan ke-91. Itu artinya sudah 45 hari berlalu sebelum akhirnya saya masuk ke blog ini lagi. Ternyata udah lama juga ya? Saking lamanya, saya sampai harus bawa masker dan kemoceng saat masuk blog ini, soalnya debunya tebel banget. Saya bahkan nemuin koloni tokek disini. No, no. Just kidding. Oke, sebagai postingan pertama setelah hibernasi, saya mau kasih 3 random things aja ah. Itung-itung buat pemanasan dan ngulet. (Ngulet means menggeliat dan meregangkan badan, kayak yang biasa kamu lakukan pas bangun tidur. Oh kamu udah tau artinya ya? Bagus deh) Bulan Mei ini ada beberapa film yang meramaikan bioskop dan layak ditonton. Buat kamu yang movie-goers sejati, ini bisa jadi berita bagus. Berita buruknya, jelas pengeluaran jadi bertambah. Untuk saya sendiri, bulan Mei ini ada tiga film yang pengen banget saya tonton : 1. OCULUS Film horor yang konon akan membuat pemirsa menjadi takut untuk melihat ce

Karena Ucapan (bisa jadi) adalah Doa

Saya kerja di Ungaran, sedangkan rumah saya di Semarang. Saya pulang ke rumah tiap seminggu sekali. Biasanya Minggu pagi saya berangkat dari kost, kemudian Minggu sore saya sudah balik lagi ke kost. Saya memang jarang tidur dirumah. Hehehehe :D Suatu hari saya pernah kondangan ke luar kota, acaranya hari Minggu dari pagi sampai sore. Itu berarti, harusnya saya tidak bisa pulang ke Semarang. Tapi karena saya ingin pulang dan memberikan uang bulanan ke Ibu, saya tetep nekad pulang. "Nanti habis kondangan, saya langsung pulang Bu. Balik ke kost-nya hari Senin pagi aja. Sekalian langsung berangkat kerja " kata saya. Ternyata pada hari H, acara kondangan selesai lebih cepat. Saya tiba dirumah hari Minggu jam 4 sore. Kemudian saya memutuskan untuk berangkat di kost setelah maghrib. "Lho, katanya mau pulang besok? Katanya sekalian mau berangkat kerja?" tanya Ibu. "Berangkat sekarang aja. Biar bisa tidur di kos aja. Kalau kesiangan kan masih keburu" saya berkila

Rest in Peace, my Snowy...

Snowy adalah kucing betina saya, umurnya sekitar 5 bulan. Pagi ini sebelum berangkat kerja, tetangga kost memberitahu saya kalau Snowy mati. "Kucingnya mbak Devi mati", katanya. "Hah? Kucingku? Yang warnanya putih trus ada warna hitamnya di kepala?" "Iya, yang babon " Hati saya remuk. Pantas saja Snowy tak muncul saat saya kembali ke kost hari Minggu siang, setelah Outbond di Kopeng. Pantas Snowy tetap tak muncul di malam harinya, saat saya memanggil dan menyiapkan cacahan bandeng. Pantas saja Misterman, kucing saya yang satunya, mondar-mandir dan mengeong gelisah. Seandainya saya tahu.... Tidak ada firasat. Saya tidak merasa sesuatu akan terjadi pada Snowy. Hari Sabtu malam mereka masih menemani saya lembur. Hari Minggu pagi, pukul 05.20 saya berangkat ke Kopeng. Ada acara Outbond dengan Ahad, Suko, Dini dan Shabiq. Saya bangun kesiangan, kemudian menyiapkan cacahan bandeng untuk mereka. Seharusnya cacahan bandeng itu dicampur nasi, tapi karena saya t