Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

"Udah kebiasaan, sih!"

At the end, it's about the habit. Saya termasuk orang yang percaya peribahasa "alah bisa karena biasa". Bahwa segala hal yang baru bisa kita kuasai kalau kita terbiasa melakukannya. Ambil contoh bahasa Inggris. Bahasa Inggris bukanlah bahasa Ibu saya. Tapi toh alhamdulillah saya bisa. Kenapa? Pertama, karena saya suka mempelajari bahasa Inggris. Kedua, karena saya terbiasa memakai bahasa Inggris. Paling tidak seminggu sekali. Belum lagi kalau nonton film dan memperagakan gaya pemeran utamanya di depan kaca, nah itu juga termasuk upaya pembiasaan untuk meluweskan lidah. Kini pun sekarang saya bekerja di perusahaan yang sebagian besar komunikasinya menggunakan bahasa Inggris, mulai dari balas-membalas email, baca manual, hingga Order confirmed. Semuanya memakai bahasa Inggris. Makanya saya akhirnya bisa fasih bahasa Inggris. Pasif maupun aktif. Di zaman modern ini, saya kerap menjumpai orangtua yang mengeluh bahwa anaknya tak bisa bahasa Jawa. Padahal mereka orang Jawa. Ib

dear Yunita

bulan ini, sebelas tahun yang lalu Kami bertemu saat kelas dua SMP. Kelas 2 A. Masing-masing dari kami tak pernah kenal satu sama lain sejak kelas satu. Siapa dia, siapa saya. Entah. Di kelas dua, kami hanya berkenalan singkat. "Yunita" katanya. "Devi" saya menyambut tangannya. Maka selesailah. Pada tiga bulan berikutnya, saya melihatnya sebagai anak yang tak banyak bicara. Sedikit kikuk. Canggung. Tidak sering merespon pertanyaan yang diajukan guru, walaupun saya yakin dia punya jawaban di kepalanya. Orang tak akan percaya kalau saya bilang bahwa anak yang pemalu di kelas ini adalah sahabat saya sekarang. Ya, benar. Sa-Ha-Bat. Kontras, memang. Saya yang hobi ngoceh seperti prenjak habis dikasih jangkrik, sementara Yunita yang lebih banyak diam dan hanya bicara kalau memang benar-benar ada pikiran yang ingin dikeluarkan dari otaknya. But that's true. She is my bestfriend, and I learnt a lot from her. Mungkin ucapan terimakasih harus diucapkan untuk Harry Potter

Derai Tawa di Minggu malam dari #RuleOfThree edisi kota Semarang

Halo, selamat siang. Nama saya Devi, reporter amatir yang sok kece di blog ini. Dan sebagai reporter yang baik, kali ini saya akan mewartakan acara Rule Of Three yang diadakan di Semarang hari Minggu tanggal 15 Februari lalu. disclaimer : draft laporan acara ini sebetulnya sudah ditulis semenjak Februari, tapi berhubung banyaknya kesibukan yang menyita waktu serta kerjaan sambitan lain (termasuk ngurus anak kucing adopsi dan ngisi TTS), maka laporan ini butuh waktu hampir 3 bulan untuk dirilis. Sabar ya. Maklum, seorang jomblo memang dituntut punya banyak kegiatan untuk mengalihkan derita hati yang kesepian (halah!) Baiklah. Jadi begini ceritanya. *sambil membenarkan posisi duduk* Tanggal 15 Februari 2015 (yak, satu hari setelah Valentine's Day) komunitas Standup Indo Semarang punya gawe. Sebuah tour standup comedy yang bertajuk Rule Of Three (atau hashtag #RuleOfThree), dengan bintang utama David Nurbianto, Abdur Arsyad, dan Dzawin Nur. Yes, that's right. Mereka ber