Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

My Cousin's Wedding, Wedding Invitation, and Marriage

Sepupu saya baru aja nikah. Kebetulan dia kakak kelas saya juga waktu STM, jurusan Mekatronika. Dia sekelas sama Yasa, Argha, Mbak Ayu, Rifqi Zamroni. Namanya Mas Aris. Well... sebetulnya kalau dilihat dari Pohon Keluarga, dia adalah anak dari adik sepupunya bapak. Jadi secara harfiah, seharusnya dia manggil saya Mbak Devi, dan saya memanggilnya Dek Aris. Namun secara maternal, dia lahir lebih dulu dibandingkan saya. Selisih umur kami satu tahun. Berhubung ini sudah zaman modern (dan saya juga bukan orang yang gila hormat), maka saya rela keadaan dibolak-balik. Saya dengan ikhlas manggil dia Mas Aris, dan dia manggil saya Dek Devi. Mas Aris resmi menikahi Ida, yang juga adik kelas saya di STM Pembangunan. Ida jurusannya TLI, dan lulus tepat satu tahun setelah saya wisuda. Mereka pacaran hampir empat tahun. Jadi, kalau diibaratkan sebagai kuliah, mereka sekarang udah lulus ujian skripsi. Udah dapat ijasah, eh salah... ijab sah. Hehehehe Akad nikah dan resepsinya sih diadakan har

It's (not) just a language

Saya sering dilontari pertanyaan ini : "Bagaimana caranya biar bisa pinter bahasa Inggris?" Biasanya saya akan bertanya balik : "Pinter bahasa Inggris yang bagaimana nih? Pinter dalam pelajaran dan selalu dapat nilai tertinggi dalam bahasa Inggris, atau pintar dalam lancar ngomong Bahasa Inggris?" Kalau mau pinter dalam pelajaran (grammar, vocabularies), ya harus banyak latian mengerjakan soal. Kalau mau pintar dalam bicara (speaking) bahasa Inggris, ya harus banyak latihan bicara biar lidahnya luwes. Beberapa ada yang berkata : "Saya sebenernya mudeng maksud perkataan mereka, tapi nggak bisa caranya menyusun kalimat dan menimpali omongan mereka" Sama seperti jawaban diatas, lidah harus dilatih dulu supaya luwes. Sering-sering mengucapkan kata bahasa Inggris, walaupun cuma di depan kaca dan bicara kepada diri sendiri. Otak harus dibiasakan dengan kosakata-kosakata asing ini. Minimal 1 hari ada 3 kosakata baru yang kita pelajari, ada 1 kalimat yang kita sus

Two-thousands and forteen

Sudah hampir empat minggu menjalani hari-hari di tahun 2014, dan rasanya masih homesick. Bukan, maksudnya bukan homesick alias kangen rumah kayak yang dirasain sama anak perantauan. Homesick disini adalah perasaan aneh terhadap tahun 2013 yang jelas-jelas udah lewat. Ada perasaan rindu, sedikit nggak percaya bahwa 365 hari telah berlalu di tahun 2013, dan rasanya pengen balik lagi ke tahun 2013 untuk 'memperbaiki' kejadian nggak menyenangkan. Pada saya, homesick ini muncul saat meninjau ulang daftar kesempatan yang sempat mampir di tahun 2013, dan dengan sotoy-nya waktu itu saya bilang "Tidak" Ada kesempatan untuk daftar kuliah, dan karena saya masih punya beban keuangan, maka saya bilang Tidak. Ada kesempatan untuk bekerja di tempat lain, dan karena saya masih punya tanggungjawab di kanator lama, maka saya bilang Tidak. Ada tawaran untuk memberikan les bahasa Inggris pada anak-anak sekitar tempat kerja, dan karena saya belum bisa meluangkan waktu, maka saya bilang Ti

#SatuBangsaDalamTawa - A Report by Devi

Ini postingan ketiga tentang laporan event StandUp Comedy di kota Semarang. Ini postingan ketiga kalinya, saat saya (mencoba) menempatkan diri sebagai reporter yang melaporkan jalannya acara. Iya, walaupun pasti laporan ini belum sempurna :3 Kali ini Devi si reporter gadungan akan melaporkan event komedi tunggal Satu Bangsa Dalam Tawa, yang dilaksanakan di HOM Hotel Semarang, hari Sabtu malam tanggal 11 Januari 2014. Iya, acaranya udah beberapa hari yang lalu tuh. Semoga nggak begitu basi ya laporannya. Sudah siap menyimak? Oke, duduklah yang manis. Tangan dilipat. *lah, kok jadi anak TK* Satu Bangsa Dalam Tawa merupakan rangkaian tour StandUp Comedy, dengan 7 Line-Up : Setiawan Yogy, Aditya Muslim, Gianluigh, Dimas Yudhistira, Dono dan Lolo. "Iya, personil kita emang 7 orang, tapi di tiap kota kita hanya nurunin 4 personil" kata Setiawan Yogy di akun twitternya @setiawanyogy. Dalam tour Satu Bangsa Dalam Tawa ini, sementara mereka akan mengunjungi 8 k

Tiket-tiket ini

Saya senang menyimpan tiket nonton film. Iya, tiket-tiket itu. Kertas kuning bertuliskan judul film, teater dan nomor tempat duduk. Kertas ini akan dirobek sama mbak-mbak penjaga teater, lalu penonton duduk manis di kursinya. Setiap kali nonton, saya selalu menyimpan tiket-tiket itu. Allright, biarlah saya mulai posting kali ini dengan kalimat : I am a movie freak. Or you can call me as movie lover. Movie goer. Movie wanderer. Whichever term you want. A person who love to watch movies, read any article about movies, seek the upcoming movies, and curious about behind the scene or the stars beyond the movies. Yep, that's me. Minimal sebulan sekali pasti saya ke bioskop untuk nonton film yang saya suka, atau setidaknya, menurut saya bagus. Kadang saya pergi sama Yunita, atau sama temen kost. Kadang saya nonton sama temen debat, kadang juga nonton sendiri. Pernah juga dibayarin sama temen. Tergantung gimana nasibnya deh :P Saya ingat film perta