Awalnya cuma melamun.
Lalu teringat waktu makan sama Megan di kantin sekolah. Di kantin Mbak Septi itu, Megan pesan nasi rames, saya pesan mie instant goreng.
Megan duduk menghadap ke arah TV yang ada di pojokan warung Mba Septi. Sementara saya duduk di menghadap Megan, membelakangi TV. Megan bilang "Kamu itu kayak Adji deh (maksudnya Prasetyo Adji, adik kelas saya yang juga debater). Sukanya duduk berhadapan. Padahal kalau kamu duduk di sebelahku, kamu pasti juga bisa lihat TV".
Saya waktu itu cuma senyum. Malas berdebat dengan Megan. Toh, akhirnya tetep dia yang menang pendapat.
Tapi setelah melamun itu saya jadi mikir, kira-kira banyak yang suka duduk berhadapan juga nggak ya saat makan bersama? Atau lebih enak duduk bersebelahan?
Saya memutuskan untuk memposting pertanyaan ini di Facebook. Trust me, walaupun Facebook itu isinya 85% orang-orang galau (sumpah, saya sering eneg baca status-status semacam itu) tapi Facebook menjadi media pilihan saya untuk sharing pemikiran, ide, atau pengalaman-pandangan-mata alias review.
Dan lagi, sebagian besar teman saya masih setia memakai Facebook dan belum beralih ke situs microblogging Twitter. Jadi, komennya pasti lebih ramai.
Inilah status yang saya posting pada tanggal 8 Okt 2013 :
Monggo, yang lagi buka facebook dan kebetulan baca status saya, tolong dijawab : Saat kamu sedang makan berdua di rumah makan (dengan teman, sahabat, saudara, atau pasangan, pokoknya berdua), kamu lebih suka duduk berhadapan atau duduk bersebelahan? Dan apa alasannya?
Just my little survey. Gak ada jawaban benar atau salah. Dan gak ada hadiahnya, Jendral. Kecuali kamu mau tandatangan saya? Boleh, boleh.
Hasilnya ramai juga. Sampai jam 10 malam masih banyak yang kasih komentar. Sampai handphone saya low-batt dan akhirnya terpaksa membalas komen-komen itu sambil charging Hape. Sesuatu yang sebenarnya anti saya lakukan, soalnya itu kan sama aja membunuh Hape pelan-pelan. I am really sorry to Maverick.
There are 47 answers (including my own comments yang menanggapi jawaban mereka), dan rata-rata sih lebih seneng berhadapan dibanding duduk sebelahan.
Here are the panelis who were supportive enough to answer my survey ^_^
Hiyaa.. ketauan nih tujuan sebenernya apa. Tapi emang bener sih, kalo duduknya berhadapan kita bisa puas liat wajah gebetan kita, gitu yak? Bisa liat kalo di keningnya ada jerawat mungil, atau mungkin alisnya sedikit rada asimetris :P
Ini komen yang bikin para jomblo (termasuk saya) sirik. *siap-siap lempar bata ke kepala Triana*
Enak ya, yang punya pacar, kita mau manja-manja tinggal sandarkan kepala aja ke bahunya.
Sementara yang jomblo? Nangis di pojokan.. hssshh.. x_x
Pustaka Sari adalah adik kelas dari jurusan komputer jaringan, dan mantan wakil ketua kelas selama dua periode berturut-turut. Kamu memang paling peka kalo sama norma-norma dan sopan santun, nak.
Tapi kalau duduk berhadap-hadapan ada resiko : pas ngobrol trus gak sengaja liur kita muncrat (karena ngomongnya berapi-api). *pengalaman pribadi soalnya*
Wah.. ternyata atensi terbesarnya Arimbi si adik kelas yang bongsor ini adalah ke mata, pemirsa!
Okay, alasan ditampung dulu.
Ati-ati Bi. Kalo berhadap-hadapan gitu (apalagi pas makan sama gebetan atau orangtua) berarti tatapan mereka 100% mengarah padamu. Kata orang Jawa mah, ora entuk kakehan polah. Jangan sampe ketahuan kalau kita biasa makan nggak pakai tangan. Bisa-bisa mereka ilfil.
Dan Arimbi alias Bimbi inipun menimpali komentar saya dengan :
Alright, alright. Karena ini negara demokrasi, maka apapun jawaban panelis, saya akan menampung semuanya. Jangan khawatir. Skor sementara masih 4 : 1 untuk kemenangan tim duduk berhadapan VS tim duduk sebelahan.
Happy Meitasari adalah panelis kedua yang menjawab lebih enak duduk sebelahan. Komen ini sekaligus nunjukin bahwa setiap cewek adalah natural-born-gossiper yang secara otomatis bakal komentar tentang orang-orang disekitarnya. Misalnya nih, ada mbak-mbak yang lewat dan dandanannya kayak Zaskia Gotik, kita tinggal miringin kepala kita sedikit, trus bisik-bisik. Coba kalo hadap-hadapan, kan teman kita musti mencondongkan kepala 45" buat denger bisikan kita.
Gakpapa kok, gak ada yang salah sama posisi duduk yang sebelahan. Ada asiknya juga. Kita bisa langsung berbisik-bisik ke lawan bicara (utk pembicaraan yg terlalu pribadi).
menanggapi pendapat saya, si Happy ini pun menulis lagi :
Sementara itu, Triana Wulansari juga ikut menimpali komentar saya tentang duduk sebelahan sama pacar :
Sudah kuduga akan muncul jawaban seperti ini. *karena saya omnivora, saya juga paham perkara comot-mencomot makanan*
Bagi Triana, kita punya kans besar untuk mengambil makanan dari teman kita saat duduk berhadapan. Padahal menurut teori saya, kalo berhadapan juga bisa 'nyomot' makanan kok Mbak.
Tinggal bilang aja "eh liat, itu ada Batman dibelakang kamu!" trus waktu dia noleh ke belakang... haap!! kita rebut kentang gorengnya.
Nyam..nyam... Buktikanlah sendiri, kawan. Buktikanlah. *sambil mengunyah french fries yang dicomot dari meja sebelah*
Ini komen dari Maskhur alias Markonah, adik kelas saya sekaligus partner-in-crime.
Perhatikan ini, Maskhur : saat kamu duduknya sebelahan, kamu bisa romantis kayak roman taun 70an.
Tau kan? Yang biasanya adegannya kayak gini nih :
Pas kamu liatin dia, eh dianya malah noleh ke sisi yang lain.
Pas dia liatin kamu, kamunya nunduk liat sepatu kamu (yang ternyata beda sebelah). Trus pas sama-sama liat (ada contact mata gitu), kalian sama-sama sadar kalo ada cabe nyelip diantara gigi kalian.
Oh, kamu tadi tanya apa? Adakah Suvenir untuk kuisioner ini?
Hmmm... give me a second...
Suvenir? Su-ve-nir? Dikira saya ini Helmy Yahya apa? Nggak ada, tauk.
Atau gini aja, kasih fotokopi KTP, nanti saya tandatangani. Lalu sepulangnya nanti, kamu tinggal laminating atau dibingkai. Lumayan buat pajangan kamar mandi. Ampuh buat ngusir bau.
Nah, nah, nah..
Satu lagi alasan serupa. Alasan Nungky sama kayak alasannya Triana (liat atas), cuman Triana lebih milih duduk sebelahan kalo mau comot-comot makanan.
Kita menganut teori yang sama, Nung.
Kalo soal comot-mencomot, emang lebih 'strategis' kalo posisi duduk kita sebelahan. Tinggal sikat.
Kalau dia melotot, maka segera pura-pura amnesia "Eh kita dimana ya? Kok kita udah ada disini sih? Ini taun berapa?"
*ide yang absurd*
Dengan masuknya komen terakhir dari Sulung si temen satu angkatan, maka total ada 12 panelis yang bergabung.
Mengenai komentar dari Sulung, saya agak bingung nih. Apa yang dimaksud dengan "ntar bangku sebelah nggak bisa lewat" ?
Setau saya, kalo lagi di restoran (misal Ka-Ep-Si) itu kan biasanya bangku sama lebar meja udah dipas ukurannya? Jadi nggak khawatir tembus kesamping.
**ehh! salah fokus!!*
Maksudnya jadi gak menghalangi orang lewat.
And the conclusion is ......
Dari 12 orang yang berpartisipasi menjawab angket kecil-kecilan ini, ternyata 8 diantaranya lebih suka duduk berhadapan. Mostly said duduk berhadapan itu lebih asik karena bisa ngobrol dan menatap lawan bicara.
Kalau duduk bersebelahan, biasanya kita harus berkali-kali menolehkan kepala ke arah teman kita.
Bagaimana dengan Devi sendiri? Wah.. so far saya asik-asik aja tuh. Mau duduk sebelahan atau berhadap-hadapan saat makan, semuanya oke. Kan yang penting makan. (Iya, saya memang seorang omnivora!)
Tapi selama ini kalau makan berdua, rata-rata duduknya berhadapan. Pernah sih duduk bersebelahan, tapi cuma dua kali. Yang pertama pas makan sama Misri, si temen kost. Kita makan di Shibuya. Yang kedua pas makan sama Sandhya, di sebuah warung kaki lima pas pergi ke Jogja.
Iya, soal posisi emang tergantung gimana nyamannya masing-masing. Overall, from this survey I can conclude that most people prefer to sit face to face especially when they're eating with their beloved one.
Tapi kan kita nggak bisa menghujat dan menyuruh mereka duduk bersebelahan kayak yang kita suka kan ya?
Kalau sama gebetan, enaknya berhadapan. Bisa puaaaass liat muka dia. Bisa liat senyumnya, cara dia megang sendok, sampai berapa jumlah tahi lalat di muka dia.
Disisi lain, kalo duduk hadap-hadapan juga kamu nggak bisa bebas. Kan 80% perhatian mata si dia mengarah ke kamu. Dia akan mengamati gerakan tangan kamu saat minum, saat mengaduk milkshake, saat ngomong sambil makan. Dia akan tau kalau ada cabe nyelip di gigi kamu.
Jadi mana yang sebenernya lebih enak? Semuanya kembali ke kita : carilah posisi senyaman mungkin.
Kalaupun kamu lebih senang duduk berhadapan, lalu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya kamu pas ngomong, setitik ludahmu ikut nyembur), ya tinggal minta maaf. Trus ketawa sekonyol mungkin, dan langsung ngobrol tentang hal lain. Atau sambil bercanda bilang "kayaknya aku mending berhenti ngomong aja deh, ntar muncrat lagi. Kamu aja deh, yang cerita"
Kalau dia bilang "ah nggakpapa, terusin aja" ya berarti kamu lanjutin cerita kamu. Ingat, jangan sampe itu liur muncrat lagi.
Kamu nggak perlu jadi jaim dan mengatur semua gerak-gerikmu jadi se-priyayi mungkin. Biasa aja. Nggak perlu berpura-pura di depan gebetan dan sok manis.
Just be yourself.
Kalau dia emang punya chemistry sama kamu, mau duduk berhadapan, sebelahan, pangku-pangkuan (iihh.. ngarep nih ye!) pasti dia nggak akan kemana-mana kok.
Demikian hasil survei nggak penting ini. Maybe I'll take chance to throw a polling or survey again, next time :)
See you on another post.
Lalu teringat waktu makan sama Megan di kantin sekolah. Di kantin Mbak Septi itu, Megan pesan nasi rames, saya pesan mie instant goreng.
Megan duduk menghadap ke arah TV yang ada di pojokan warung Mba Septi. Sementara saya duduk di menghadap Megan, membelakangi TV. Megan bilang "Kamu itu kayak Adji deh (maksudnya Prasetyo Adji, adik kelas saya yang juga debater). Sukanya duduk berhadapan. Padahal kalau kamu duduk di sebelahku, kamu pasti juga bisa lihat TV".
Saya waktu itu cuma senyum. Malas berdebat dengan Megan. Toh, akhirnya tetep dia yang menang pendapat.
Tapi setelah melamun itu saya jadi mikir, kira-kira banyak yang suka duduk berhadapan juga nggak ya saat makan bersama? Atau lebih enak duduk bersebelahan?
Saya memutuskan untuk memposting pertanyaan ini di Facebook. Trust me, walaupun Facebook itu isinya 85% orang-orang galau (sumpah, saya sering eneg baca status-status semacam itu) tapi Facebook menjadi media pilihan saya untuk sharing pemikiran, ide, atau pengalaman-pandangan-mata alias review.
Dan lagi, sebagian besar teman saya masih setia memakai Facebook dan belum beralih ke situs microblogging Twitter. Jadi, komennya pasti lebih ramai.
Inilah status yang saya posting pada tanggal 8 Okt 2013 :
Monggo, yang lagi buka facebook dan kebetulan baca status saya, tolong dijawab : Saat kamu sedang makan berdua di rumah makan (dengan teman, sahabat, saudara, atau pasangan, pokoknya berdua), kamu lebih suka duduk berhadapan atau duduk bersebelahan? Dan apa alasannya?
Just my little survey. Gak ada jawaban benar atau salah. Dan gak ada hadiahnya, Jendral. Kecuali kamu mau tandatangan saya? Boleh, boleh.
Hasilnya ramai juga. Sampai jam 10 malam masih banyak yang kasih komentar. Sampai handphone saya low-batt dan akhirnya terpaksa membalas komen-komen itu sambil charging Hape. Sesuatu yang sebenarnya anti saya lakukan, soalnya itu kan sama aja membunuh Hape pelan-pelan. I am really sorry to Maverick.
There are 47 answers (including my own comments yang menanggapi jawaban mereka), dan rata-rata sih lebih seneng berhadapan dibanding duduk sebelahan.
Here are the panelis who were supportive enough to answer my survey ^_^
| Annisa Muzayana : berhadapan, biar bisa ngobrol enak, kalo sebelahan ndadak minguk mbak, kesel. |
| MoezLiem Nhovee : lebih suka berhadapan dev..asyik klo buat ngobrol2 dan lebih romantis aja klo ama pasangan..hahaha, klo q suka liat mata ama bibirnya yang tipis dev.. |
Hiyaa.. ketauan nih tujuan sebenernya apa. Tapi emang bener sih, kalo duduknya berhadapan kita bisa puas liat wajah gebetan kita, gitu yak? Bisa liat kalo di keningnya ada jerawat mungil, atau mungkin alisnya sedikit rada asimetris :P
| Triana Pelangi : klo aku suka duduk disebelahnya...karena lebih deket.semisal ada nasi nemplok dibibir dia...buru2 deh aku usap...ihiiiiirrrr... |
Enak ya, yang punya pacar, kita mau manja-manja tinggal sandarkan kepala aja ke bahunya.
Sementara yang jomblo? Nangis di pojokan.. hssshh.. x_x
| Pustaka Sari : berhadapan toh mbak dev nggak sopan nek samping2 an.. sama aja kayak makan sendiri.. |
Tapi kalau duduk berhadap-hadapan ada resiko : pas ngobrol trus gak sengaja liur kita muncrat (karena ngomongnya berapi-api). *pengalaman pribadi soalnya*
| Arimbi Wae: Berhadapan mbak Biar enak kalo ngobrol Tapi kalo tmptnya trbatas ya terpaksa, sebelahan Dan pasti itu bikin pegel Ngliat ke sebelah trs bwt ngobrol. |
Okay, alasan ditampung dulu.
Ati-ati Bi. Kalo berhadap-hadapan gitu (apalagi pas makan sama gebetan atau orangtua) berarti tatapan mereka 100% mengarah padamu. Kata orang Jawa mah, ora entuk kakehan polah. Jangan sampe ketahuan kalau kita biasa makan nggak pakai tangan. Bisa-bisa mereka ilfil.
Dan Arimbi alias Bimbi inipun menimpali komentar saya dengan :
| Arimbi Wae : aku mah pede wae mbak yg penting nyaman aja kan kalo hadap2an gitu kita bisa tw seperti apa ekspresi mereka pas diajak ngomong dan mata itu g pernah bohong. aku suka liat mata kalo sama ortu dan keluarga biar intens aja komunikasinya biar kelihatan cengar cengirku |
Alright, alright. Karena ini negara demokrasi, maka apapun jawaban panelis, saya akan menampung semuanya. Jangan khawatir. Skor sementara masih 4 : 1 untuk kemenangan tim duduk berhadapan VS tim duduk sebelahan.
| Happy Huppy : hmm kalo aku si liat2 posisi tmpt duduke, kalo pas dpte yg hadap2an yo gpp, but mostly aku lbh nyaman yg sebelahan gtw knp, nek hadap2an kykoke lbh gampang di liate, pie ya mb? hehehe tp sebisa mungkin tu duduke sebelahan, trus view nya langsung bs liat orang mondar mandir hehe |
Happy Meitasari adalah panelis kedua yang menjawab lebih enak duduk sebelahan. Komen ini sekaligus nunjukin bahwa setiap cewek adalah natural-born-gossiper yang secara otomatis bakal komentar tentang orang-orang disekitarnya. Misalnya nih, ada mbak-mbak yang lewat dan dandanannya kayak Zaskia Gotik, kita tinggal miringin kepala kita sedikit, trus bisik-bisik. Coba kalo hadap-hadapan, kan teman kita musti mencondongkan kepala 45" buat denger bisikan kita.
Gakpapa kok, gak ada yang salah sama posisi duduk yang sebelahan. Ada asiknya juga. Kita bisa langsung berbisik-bisik ke lawan bicara (utk pembicaraan yg terlalu pribadi).
menanggapi pendapat saya, si Happy ini pun menulis lagi :
| Happy Huppy : He.em mb, kan enak bs langsung bisik2 tetangga, dan gak terlalu keliatan juga kalo pas ngrasani waakakaka jahat bgt yaa? Tp nek pas sama orang terkasih ki enake yo hadap2an wkeke lbh romantis gitu, biasane nek gitu ki yo tergantung sitkon sih mbak, pinter2e kita wae memposisikan diri yg sekiranya nyaman, aman, tentram makan pun wareg. |
Sementara itu, Triana Wulansari juga ikut menimpali komentar saya tentang duduk sebelahan sama pacar :
| Triana Pelangi : tapi g cuma sama si akang aj kok dev..meskipun sm tmen ato keluarga aku tetep sukanya sebelahan..you know why??..klo makanan kita kurang alias masih laper...langsung comot aja deh tuh makanan yg disebelah kita...hahahahahaha |
Sudah kuduga akan muncul jawaban seperti ini. *karena saya omnivora, saya juga paham perkara comot-mencomot makanan*
Bagi Triana, kita punya kans besar untuk mengambil makanan dari teman kita saat duduk berhadapan. Padahal menurut teori saya, kalo berhadapan juga bisa 'nyomot' makanan kok Mbak.
Tinggal bilang aja "eh liat, itu ada Batman dibelakang kamu!" trus waktu dia noleh ke belakang... haap!! kita rebut kentang gorengnya.
Nyam..nyam... Buktikanlah sendiri, kawan. Buktikanlah. *sambil mengunyah french fries yang dicomot dari meja sebelah*
| Muchamad Maskhur : hadap2an mbaakk, biar soulnya dapet saat mata saling contact, hhehe |
Ini komen dari Maskhur alias Markonah, adik kelas saya sekaligus partner-in-crime.
Perhatikan ini, Maskhur : saat kamu duduknya sebelahan, kamu bisa romantis kayak roman taun 70an.
Tau kan? Yang biasanya adegannya kayak gini nih :
Pas kamu liatin dia, eh dianya malah noleh ke sisi yang lain.
Pas dia liatin kamu, kamunya nunduk liat sepatu kamu (yang ternyata beda sebelah). Trus pas sama-sama liat (ada contact mata gitu), kalian sama-sama sadar kalo ada cabe nyelip diantara gigi kalian.
Oh, kamu tadi tanya apa? Adakah Suvenir untuk kuisioner ini?
Hmmm... give me a second...
Suvenir? Su-ve-nir? Dikira saya ini Helmy Yahya apa? Nggak ada, tauk.
Atau gini aja, kasih fotokopi KTP, nanti saya tandatangani. Lalu sepulangnya nanti, kamu tinggal laminating atau dibingkai. Lumayan buat pajangan kamar mandi. Ampuh buat ngusir bau.
| Nungky Meliano Sonyushidae : berhadapan, biar bisa comot makanannya..hehehe |
Satu lagi alasan serupa. Alasan Nungky sama kayak alasannya Triana (liat atas), cuman Triana lebih milih duduk sebelahan kalo mau comot-comot makanan.
Kita menganut teori yang sama, Nung.
Kalo soal comot-mencomot, emang lebih 'strategis' kalo posisi duduk kita sebelahan. Tinggal sikat.
Kalau dia melotot, maka segera pura-pura amnesia "Eh kita dimana ya? Kok kita udah ada disini sih? Ini taun berapa?"
*ide yang absurd*
| Pipit Efendi : berhadapan, posisi enak buat ngobrol |
| Enggar Ruby : bersebelahan, yg tempat duduk nya sofa biasanya nyender dinding atau sekalian dipojokan, karena biar bisa foto bareng, soalnya kalo berhadapan dan aku minta tolong difotoin suamiku, selalu hasilnya kurang pas, pasion capture dia jelek, dan you know lah, cewek narsis mana sih yg pengen kelihatan jelek?? # masuk akal |
| Shinta Putri Permata Dewi : sebelahan. biar bisa narsis di kamera bareng hehe. dan makannya lebih ga jaim karena ga liat2an satu sama lain. |
| Sulung Nopriantoro : berhadapan dev, soalnya klo mw jejeran ntr bangku sebelah gag bisa lewat. |
Dengan masuknya komen terakhir dari Sulung si temen satu angkatan, maka total ada 12 panelis yang bergabung.
Mengenai komentar dari Sulung, saya agak bingung nih. Apa yang dimaksud dengan "ntar bangku sebelah nggak bisa lewat" ?
Setau saya, kalo lagi di restoran (misal Ka-Ep-Si) itu kan biasanya bangku sama lebar meja udah dipas ukurannya? Jadi nggak khawatir tembus kesamping.
**ehh! salah fokus!!*
Maksudnya jadi gak menghalangi orang lewat.
And the conclusion is ......
Dari 12 orang yang berpartisipasi menjawab angket kecil-kecilan ini, ternyata 8 diantaranya lebih suka duduk berhadapan. Mostly said duduk berhadapan itu lebih asik karena bisa ngobrol dan menatap lawan bicara.
Kalau duduk bersebelahan, biasanya kita harus berkali-kali menolehkan kepala ke arah teman kita.
Bagaimana dengan Devi sendiri? Wah.. so far saya asik-asik aja tuh. Mau duduk sebelahan atau berhadap-hadapan saat makan, semuanya oke. Kan yang penting makan. (Iya, saya memang seorang omnivora!)
Tapi selama ini kalau makan berdua, rata-rata duduknya berhadapan. Pernah sih duduk bersebelahan, tapi cuma dua kali. Yang pertama pas makan sama Misri, si temen kost. Kita makan di Shibuya. Yang kedua pas makan sama Sandhya, di sebuah warung kaki lima pas pergi ke Jogja.
Iya, soal posisi emang tergantung gimana nyamannya masing-masing. Overall, from this survey I can conclude that most people prefer to sit face to face especially when they're eating with their beloved one.
Tapi kan kita nggak bisa menghujat dan menyuruh mereka duduk bersebelahan kayak yang kita suka kan ya?
Kalau sama gebetan, enaknya berhadapan. Bisa puaaaass liat muka dia. Bisa liat senyumnya, cara dia megang sendok, sampai berapa jumlah tahi lalat di muka dia.
Disisi lain, kalo duduk hadap-hadapan juga kamu nggak bisa bebas. Kan 80% perhatian mata si dia mengarah ke kamu. Dia akan mengamati gerakan tangan kamu saat minum, saat mengaduk milkshake, saat ngomong sambil makan. Dia akan tau kalau ada cabe nyelip di gigi kamu.
Jadi mana yang sebenernya lebih enak? Semuanya kembali ke kita : carilah posisi senyaman mungkin.
Kalaupun kamu lebih senang duduk berhadapan, lalu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya kamu pas ngomong, setitik ludahmu ikut nyembur), ya tinggal minta maaf. Trus ketawa sekonyol mungkin, dan langsung ngobrol tentang hal lain. Atau sambil bercanda bilang "kayaknya aku mending berhenti ngomong aja deh, ntar muncrat lagi. Kamu aja deh, yang cerita"
Kalau dia bilang "ah nggakpapa, terusin aja" ya berarti kamu lanjutin cerita kamu. Ingat, jangan sampe itu liur muncrat lagi.
Kamu nggak perlu jadi jaim dan mengatur semua gerak-gerikmu jadi se-priyayi mungkin. Biasa aja. Nggak perlu berpura-pura di depan gebetan dan sok manis.
Just be yourself.
Kalau dia emang punya chemistry sama kamu, mau duduk berhadapan, sebelahan, pangku-pangkuan (iihh.. ngarep nih ye!) pasti dia nggak akan kemana-mana kok.
Demikian hasil survei nggak penting ini. Maybe I'll take chance to throw a polling or survey again, next time :)
See you on another post.
 |
| ini waktu makan sama Adji, Rani, Mba Widi, Kakak, dan temen-temen SEC lain di Pizza Hut. Tambahan lagi : apapun posisi duduknya, kalau makan rame-rame tetep aja asik. |
Komentar
Posting Komentar