Langsung ke konten utama

PI - DA - TO

Apa yang ada di benak kalian kalau ada kata pidato? 

Boring! Bikin ngantuk! Deretan kalimat-kalimat menggurui, penuh dalil, dan berharap secepatnya diakhiri. Bener kan? Mengaku saja.

Menurut saya juga gitu sih. Malas rasanya saat mendengar MC mengumumkan "Sambutan kepala departemen blablabla.. kepada yang terhormat blablabla kami persilakan"
Karena rata-rata pasti pidatonya datar, text reading, dan terasa membosankan. Kamu sering mengalami juga? oke, toss dulu!

But wait for a second....... sebetulnya yang membosankan itu isi pidato atau si orator? Pidato dengan tema yang menggugah seperti "Soeharto : Hero or Foe?" bakalan jadi super borriiiinngg.... kalau si orator menyampaikannya dengan nada monoton. Nggak ada tempo, nggak ada stressing, nggak ada ekspresi. Kayak orang manjat pohon kelapa aja. Datar melulu.
Di sisi lain, ada pidato yang isinya biasa saja, tapi malah diperhatikan. Kenapa? Karena oratornya memang atraktif. Dia menyampaikan pidatonya dengan intonasi dan gesture yang menyedot atensi penonton. Contoh orator ulung Indonesia misalnya Ir. Soekarno.

See the difference now?

Saya sendiri cukup sering ikut lomba pidato. Pernah menang, tapi kalah juga sering. That's okay. Namanya juga lomba.
Tapi buat saya, penghargaan paling tinggi tentang penampilan pidato saya adalah pujian dari guru bahasa Indonesia saya. Namanya Bu Tamsih.
Pujian itu diberikan di SMP Negeri 6 Semarang, kelas tiga, tahun 2006. Kami diminta menyampaikan pidato. Temanya bebas. Apa saja.
Satu per satu teman-teman maju, dan Bu Tamsih menulis nilai mereka di buku rekap nilai.
Saya memilih pidato tentang Chairil Anwar, si binatang jalang. Setelah saya tampil, Bu Tamsih berkata "Kamu minta nilai berapa?"
Pertanyaan itu, wahai kawanku, adalah pujian tersirat : dari semua teman-teman, penampilanmulah yang terbaik, Dev. Berapapun nilai yang kamu minta, saya tinggal tulis. Nyaris tanpa cacat.
Wah.

Lanjut ke SMK, saya juga sering ikut lomba pidato. Sering kalah. Apalagi lawan anak SMA. But again, it's a competition right? There should be one 1st winner only :)
Setelah ikut debat, mau nggak mau kemampuan pidato saya juga naik. Pedenya nambah, hafalannya makin gampang soalnya udah terbiasa nggak terpaku sama catatan, dan naik-turun suara udah mulai terbentuk. Sudah makin tau gimana caranya kasih stressing ke poin-poin yang emang perlu ditekankan.

Maybe I will share speech performance later :)

Tapi sekarang, kita bahas penyusunan materi pidato dulu ya.
Dari beberapa lomba, susunan materi pidato juga termasuk hal yang krusial. Dari judul pidatonya, juri bisa langsung interest sama pidato peserta atau langsung bosan karena judul pidato kita adalah judul-judul pidato kodian yang sering dipakai.

Ini adalah contoh teks pidato yang pernah saya bawakan, yang dulu saya susun bersama Ibu Rahayu, dosen dari Universitas Negeri Semarang yang juga istrinya Pak Wirawan, my english teacher.

Let's split them and check the parts. Moga-moga aja bisa jadi referensi yang berguna untuk mengomposisikan materi pidato :)

Bagian Satu : Intro

Dalam speech ala luar negeri, pembukaan pidato biasanya berisi greeting, thank you for coming dan topik apa yang mau kita bahas. Tapi rata-rata untuk perlombaan English speech di Indonesia, biasanya part openingnya saya isi dengan greeting, thanking to God dan topic introduction. Kenapa? Soalnya budaya Indonesia adalah kita mengucapkan syukur karena atas rahmat Tuhan kita bisa berkumpul bersama di acara lomba. Saya amati kayaknya hampir semua pidato orang Indonesia, pasti bagian awalnya "Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga kita bisa berkumpul pada hari ini ..... dst"  iya kan?
Kecuali orangnya bener-bener expert dan nggak mainstream, bagian puji syukur ini pasti akan muncul di awal-awal.

That's okay. So far I haven't see any rules that forbid to use opening like this ^_^
Ini contoh pembukaan yang sering saya pakai : 




Seperti kalian lihat, judul pidato saya adalah "Reviving Wayang Orang As The Potential Cultural Heritage To Increase The Local Budget". Untuk judul-judul pidato yang lumayan panjang kayak gini, saya sarankan untuk memperhatikan pemenggalan dan penekanan, supaya audiens bisa menangkap dengan jelas kira-kira apa isi pidato kamu.

Pada bagian ini saya juga menyebutkan ringkasan materi saya secara umum : What is reviving Wayang Orang, Why we should revive wayang orang, and how to revive wayang orang.
Dengan menyebutkan bagian ini di intro, diharapkan audiens dan dewan juri langsung 'ngeh' dengan garis besar speech kita.

Oh iya, istilah Wayang Orang tidak kita terjemahkan sebagai Javanese Puppet. Kenapa? Karena nama aslinya memang wayang orang. Walaupun ini English speech, bukan berarti kita 'meng-inggriskan' semua istilahnya. Oke?

Lanjut ke part dua : Opening

Kalo buat saya, opening itu saatnya menyampaikan latar belakang. Isinya? You can speak about current issue which happening and related with your topic.
Misalnya kamu bikin materi tentang Global Warming, maka di bagian pembukaan bisa kamu isi dengan kondisi bumi saat ini, suhunya udah berapa, kerusakannya seberapa parah, dan negara-negara mana aja yang sangat merasakan efek global warming.
Ini contohnya pembukaan di speech saya :

=============================
Ladies and gentlemen,
I believe most of you have understood and known the history of Semarang, which started on 15th century when Pangeran Made Pandan open a wild area until those area become crowd and some tamarind trees grew in a rare space, and people started to call this land as Semarang or Asem and Arang.
Now, the age of 465 is not a young age. During the ages, Semarang has faced many changes, many experience, many dynamic movement, and revolutionary programs which promote Semarang to be better from year to year.

In this speech, to celebrate and commemorate the 465th Anniversary of Semarang, I would like to give strong highlight about tourism, especially the Culture of Wayang Orang which also takes part and influence the economical income.

Semarang is the capital city of Central Java province and always becomes the measuring rod for other cities and regencies in Central Java. Semarang has been one of the main important cities in Central Java which can influence the dynamic and progressing of Central Java province.
However, the local budget of Semarang is not the highest among the cities and regencies in Central Java. It shows that Semarang has not optimized the assets of the city although there are many sectors which are potential to boost the city income. During this time, the government seems to pay attention only to the main tourism and cultural sectors and popular places such as Simpang Lima and PRPP (Central Area for Promotion and Fair). In fact, there are still many other tourism places and cultural shows in Semarang, for example Kelenteng Gedung Batu, Lawang Sewu and the show of wayang orang, which are potential and thus need more serious development.

Now we go to the first point of my speech about “What is reviving wayang orang”

===============================

See? Katakanlah bagian ini cuma basa-basi aja. Semacam kata pengantar gitu. Kita juga bisa memainkan data-data ringan, atau mengutip sebuah kalimat dari tokoh beken lalu kutipannya kita kaitkan dengan situasi yang sekarang terjadi.

Just play with sense. Ibaratnya kamu mau cerita ke temen, pasti ada sedikit prolog kan? Nah, pembukaan pidato juga gitu. Sebagai jembatan sebelum menuju ke topik utama.

Bagian tiga : the main text

Now we go to the most essencial part : The content. Inilah isi dan penjelasan topik kamu. Di beberapa perlombaan, content ini nilainya bisa 40% dari total penilaian. Jadi ikut mempengaruhi juga. Jangan sampai materi kita kesannya cuma mengambang aja karena kurang padat.

Di bagian content inilah kamu diminta menjabarkan teori, penjelasan, dan contoh-contoh, lalu dihubungkan kembali ke judul supaya singkron. Kalau dalam debat, formulanya pakai istilah A-R-E-L :

A = Assertion (pernyataan / argumen / teori)
R = Reasoning (alasan, penjelasan dari statement atau argument)
E = Evidence (bukti / contoh)
L = Linkback (pernyataan kita dihubungkan / dikaitkan lagi dengan argumen utama)


Pada pidato saya tentang Reviving Wayang Orang, ini main content yang saya gunakan. Formula A-R-E-L saya pakai saat menjelaskan Why we should revive wayang orang.

=================================
Ladies and gentlemen,
Revive means “come or bring back into use again, bring back to consciousness”. Reviving Wayang Orang means we will bring back the culture of wayang orang to citizen with some modification, so people can easily accept.

In this speech, I am going to deliver an idea to revive wayang orang by performing Wayang Orang in English.

Wayang orang is a classical Javanese puppet show acted by some people and bring the great epic stories from Mahabarata, and it was very popular entertainment for Semarang people in early 1970's and 1980's. Many visitors including the foreigners were interested in watching wayang orang. Ngesti Pandhawa theater periodically performed wayang orang (once in a month) on Thursday night of the second week. In some events and welcoming ceremonies conducted by the city government, wayang orang was often performed in front of the foreign guests and became an interesting unique entertainment for them. For this reason, Semarang government should revive wayang orang so that it becomes the highlight of Semarang tourism and increases the local budget of the city, and at the same time gives the people in Semarang an identity that can make them proud and confident to be the dwellers of a cultural city.


Now the second point is “Why we should revive wayang orang”

Ladies and Gentlemen,
the first reason why we should revive wayang orang is nowadays people prefer watching television to watching wayang orang. The various kinds of television programs are mushrooming, and they are more interesting and attractive for people than wayang stories. On the other side, there is no progress and no something new from wayang orang. It causes people to no longer be interested in classical Javanese stories of wayang orang.
You can find cooking, animation, geographic, animal wild life from Africa or lifetyle information from TV, but Wayang Orang still keep performing traditional show which looks more monoton.

The second reason is people are reluctant to watch wayang orang due to the poor condition of cultural places and building for performing wayang orang. There are many cultural buildings which are already very old, dirty and get less attention. Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), which is now the headquarter of Ngesti Pandhawa theater with the performance building called Gedung Ki Narto Sabdo, is the example of the cultural place which gets very little  attention from city government. People become uncomfortable with the place and reluctant to go there because of the look and smell of the area.

The other reason is the lifestyle of most people also influences the existence of wayang orang. Nowadays people are so busy with their own necessity. They do not have much time to see the performance of wayang orang.

As an addition, although the foreign tourists are interested in knowing the show of wayang orang, they still find difficulties in understanding the story. Wayang orang is always performed in high level Javanese language (krama inggil), whereas most foreigners do not understand it. It makes them only enjoy the dances and the movements of the actors and actresses without understanding the story.

Ladies and Gentlemen,
the next point is how to revive wayang orang and make realization to perform wayang orang in English.

During this time, wayang orang is performed by the senior players, but there are lack of young players. Besides that, wayang orang is always performed in high level Javanese language (krama inggil) which makes people especially the foreigners cannot understand the story. Because of that, the city government should give a chance to young generation especially the university students from English Department to perform wayang orang in English. There are many universities in Semarang which have English Department, and certainly they have many students who are capable to perform wayang orang in English. By performing Mahabarata story in English, it will make the tourists understand the story and attract them to watch wayang orang in Semarang.

The performance of wayang orang using English will be acted in some hotels where the patriatics and foreign tourists stay. It is such kind of introducing wayang orang to foreigners, and furthermore it will be a unique and interesting entertainment for them. It can be also conducted in special event like Semarang Anniversary, formal ceremony or cultural event when domestic and foreign tourists come and gather.

The next step is, The condition of the old cultural buildings also needs attention from the city government. The buildings should be renovated, repainted, and cleaned to make them look good. The city government can give some money to the manager of the buildings, so that they can reform the buildings. If the condition of the buildings is better, it will attract the local people and foreign tourists to see wayang orang, because they feel comfort.

This program of reviving wayang orang in english can be implemented on Senior High school and introduce them to learn English by performing wayang orang. 


Ladies and Gentlemen,
This program of reviving the culture of Wayang orang is applicable and can be implemented in Semarang. It is not impossible to realize the program, since there have been many factors which can support the realization of the program.

The first factor is the existence of theater for performing wayang orang in Semarang. Ngesti Pandhawa which has been the popular wayang orang group is able to manage the performance of wayang orang. At least they are experienced and ready to work with the government for this program and only needs little coordination. Besides, Semarang has already had a cultural area such as TBRS which is wide enough to be developed.

The second factor is that Semarang has several universities with English Department which are ready to work with the government to design wayang orang performance in English. Some English departments even have theater or drama performance class.

The strategic location of Semarang can also influence the realization of this program. As a transit city of trade, many people from local and abroad often go to Semarang for doing their business. They stay in the hotels for some time and need entertainments which are memorable.

=======================================

Saya highlight beberapa kalimat dengan warna biru. Itu adalah contoh-contoh Assertion atau kalimat pernyataan. Yang dikasih warna merah adalah contoh Reasoning. Kalau warna hijau adalah Evidence. Sementara Link-back ada di warna pink.

Kok mlencar-mlencar sih? Nggak apa-apa. Tidak semua poin perlu kita kasih unsur A-R-E-L, mengingat durasi speech dari panitia yang kadang-kadang cuma 5-7 menit.
Tapi kalau bisa memasukkan keempat unsur itu, jelas lebih bagus.

Mari kita lanjutkan ke bagian akhir : Closing (Penutup)

Normalnya, bagian penutup itu ya cuma bilang makasih sudah mendengarkan, maaf kalau ada salah kata, dan wassalamualaikum. Cukup.

Well.... Kalau itu pidato di lingkungan RT, ya sah-sah aja. Monggo.

But we are talking about English speech text for competition, right? So you need more than just makasih and wassalamualaikum. You have to make it compact. Bagian closing ini juga penting dan mempengaruhi penilaian juri untuk performance kita.
Jangan sampai content atau isi pidato kita udah padat, kita membawakan berapi-api, tapi penutupnya melempem. Nggak imbang. Atau dalam istilah di tempat saya : jonjang.

Pada bagian penutup, berikan kesimpulan dari topik kamu, saran, dan kalimat-kalimat yang memotivasi, persuasif, dan menimbulkan inspirasi bagi audiens.

Kalau di bagian isi kamu sudah memakai nada menggebu-gebu dan penuh semangat, di bagian penutup ini saatnya kamu slow, temponya pelan, cukup kasih penekanan di bagian yang menurut kamu memotivasi.

Satu lagi, nggak usah repot-repot bilang kalimat semacam "Mohon maaf jika ada kesalahan kata yang menyinggung... blablabla".
In English speech contest, your closing better only contains conclusion, suggestion, another quote from famous people which relevant with your conclusion, and inspiring points. Habis itu baru salam.
Here is the sentences that I used to close my speech text :

================================
Ladies and Gentlemen,
this year on the age of 465 we cannot just wait and celebrate the anniversary of Semarang by formal ceremony at office or school, but we need to do real action and give contribution to promote our beloved city.
This program from Government will be useless if the citizen don't have any willingness to support the ideas.

Reviving wayang orang or performing wayang orang in english in front of the guest is just one of the solution. There are still many ways to contribute our role and help to make Semarang better.
We can start from ourselves to be proud of this city, to encourage the flow.
Small thing like keep the cleaning of our city is also good starting point to make this city better.

Remember, we cannot wait until next year or 10 years later when  the age of the city turning into 500 years old, but the time is  now.
It is the time for us to give a role and takes part to take care of this city.

The advance and development of a city is not depending on City Government only, but also needs our support and real contribution as a citizen.

Thank you very much for your attention and attentive listening.

LONG LIVE SEMARANG !

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

====================================

Kalo udah ngucapin salam, letakkan microphone-nya, lalu berdiri menghadap dewan juri, dan membungkuk. Itu gesture saya. Hohoho ^_^
Lalu turun dari panggung atau mimbar.
Dan selesailah penampilan kita. Oke, makasih tepuk tangannya.

Additional tips saat mengikuti lomba speech :

1. Hafalkan materi kamu baik-baik. Serius. Kamu musti hafal. Bahkan walaupun panitia membolehkan kamu membawa teks, kamu harus tetap menghafal dan paham kalimat-kalimat yang akan kamu sampaikan. Bolehlah melihat teks, tapi sebatas untuk melihat data-data, contoh, atau kalimat awal.
Jangan melihat teks dari awal sampai akhir. Apa bedanya sama reading contest kalo gitu?
Eye-contact atau kontak mata juga penting. Lihat ke arah juri, lihat ke arah penonton juga penting. Masak mau nunduk ke arah teks terus?

Karena ini lomba, maka dewan juri hanya menilai penampil yang terbaik. Dan penampil yang terbaik adalah penampil yang kesalahannya paling sedikit, terutama nggak lupa sama teks dan blank di tengah.
Maka kuncinya : pahamilah materi kamu. Kamu musti ngerti kamu mau ngomong apa, termasuk urutannya mana dulu yang mau diomongin, habis pembukaan mau ngomong apa, dan lain-lain.
Seumur-umur ikut lomba, baru dua kali saya dibuatkan teks pidato, atau membuatkan teks untuk orang lain. Saya lebih milih bikin sendiri. Termasuk junior-junior saya juga pasti saya minta bikin teks sendiri. Tujuannya? Supaya mereka mudeng. Kan itu materi buatan mereka sendiri?

Inget, ini mutlak. Kamu musti paham isinya, habis itu kamu hafalin teksnya.

2. Enrich your vocabularies. Memperbanyak kosakata dalam bahasa Inggris akan membuat kamu siap 'menempelkan' kalimat-kalimat lain, kalo tiba-tiba di tengah speech kamu blank dan lupa kata apa yang harusnya kamu ucapin.

3. Latian di depan cermin. Perhatikan mimik muka kamu. Masih cengengesan? Sudah terlihat berkharisma belum? Bagaimana posisi berdirimu? Sudah tegapkah?

Kakak kelas saya, Hendi Pratama, yang sekarang jadi dosen Unnes, pernah bilang "Lihat ke cermin. Lihat pantulan diri kamu. Taklukan diri kamu sendiri. Kalau kamu melihat dirimu sendiri aja ketawa, apa lagi orang lain?"
Maka di depan cermin, saya latian ekspresi. Gerakan bibir saya, senyum saya, dan sapuan mata saya. And so are you. When you are facing your reflection in mirror, look at yourself and ask : Inikah ekspresi yang akan saya tunjukkan ke orang-orang?

4. Never ever ever underestimate your competitor!
Di lomba nanti, kamu bakal ketemu sama peserta dari sekolah atau institusi lain. Beberapa dari mereka mungkin ada yang kurang persiapan, lalu diatas panggung mereka grogi dan nggak hafal sama materinya.

Well... apapun yang kamu lihat dari mereka, jangan pernah remehkan mereka. Jangan sok.
Ingat, banyak hal yang bisa terjadi diatas panggung.

Bisa aja kamu ketawain mereka, lalu kamu berpikir "wah, saingannya berkurang satu" lalu kamu terlena dan kamu nggak maksimal tampil diatas panggung. Whoaa... you could loose your opportunity to be the winner!
Tetep biasa aja. Jangan arogan. Pernah dengar kan, kalimat bijak "Where men are the most sure and arrogant, they are commonly the most mistaken" ?

5. Pray
Whatever we did, berdoalah pada-Nya. Sebelum dan sesudah tampil. Tuhan yang menentukan hasil dari usaha dan kegigihan kita saat tampil kan?


Selesai.... I hope this can help you to compose your English speech contest. Feel free to mail me at doalways76@gmail.com or you can mention me on Twitter @AlwaysDevi.

See you, people!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam