Langsung ke konten utama

Two-thousands and forteen

Sudah hampir empat minggu menjalani hari-hari di tahun 2014, dan rasanya masih homesick.

Bukan, maksudnya bukan homesick alias kangen rumah kayak yang dirasain sama anak perantauan. Homesick disini adalah perasaan aneh terhadap tahun 2013 yang jelas-jelas udah lewat. Ada perasaan rindu, sedikit nggak percaya bahwa 365 hari telah berlalu di tahun 2013, dan rasanya pengen balik lagi ke tahun 2013 untuk 'memperbaiki' kejadian nggak menyenangkan.

Pada saya, homesick ini muncul saat meninjau ulang daftar kesempatan yang sempat mampir di tahun 2013, dan dengan sotoy-nya waktu itu saya bilang "Tidak"

Ada kesempatan untuk daftar kuliah, dan karena saya masih punya beban keuangan, maka saya bilang Tidak.

Ada kesempatan untuk bekerja di tempat lain, dan karena saya masih punya tanggungjawab di kanator lama, maka saya bilang Tidak.

Ada tawaran untuk memberikan les bahasa Inggris pada anak-anak sekitar tempat kerja, dan karena saya belum bisa meluangkan waktu, maka saya bilang Tidak.

Ada banyak ide-ide cerita untuk ditulis dan tawaran untuk menerbitkannya, tapi karena saya belum merampungkan konsepnya, maka saya bilang Tidak.

Tidak, tidak, tidak. Begitu terus. Dan sekarang, betapapun saya menginginkan waktu diputar kembali, tetap saja tahun yang lewat tak bisa diulang.


It's already a farewell and so Goodbye, 2013. It's time to stick up your chin and say Hello, 2014.

Pergantian tahun, seperti yang kita alami, biasanya diwarnai dengan orang-orang yang membuat daftar keinginan, resolusi atau target yang akan mereka capai di tahun mendatang.
Ada yang pengen kurus tahun depan, ada yang menargetkan harus punya pacar tahun depan. Ada yang bilang tahun baru harus rutin masak.

Lucu. Kenapa harus nunggu tahun depan untuk mewujudkan hal-hal ini? I often hear people said 'The time is now. Never put off until tomorrow what you can do today'
Nah lho, menunda sampai besok aja nggak boleh, apalagi kalau nunda sampai tahun berganti?

Saya sendiri nggak muluk-muluk kok. Nggak ada resolusi yang saya siapkan. Ini juga aneh. Biasanya saya heboh di malam pergantian tahun dan membuat janji perobahan diri. Mungkin ada hubungannya sama umur kali ya. Tahun ini saya udah 23 tahun dan memasuki usia perak. Udah merasa terlalu besar untuk bermain kembang api -walaupun nggak ada salahnya dengan itu.

Pergantian tahun kali ini saya habiskan di kost Ninda, salah satu teman kerja, soalnya saya nggak ada temen di kos. Tanggal 1 Januari jatuh di hari Rabu dan beberapa teman kos yang beruntung sudah libur mulai hari Senin. Makanya saya kabur ke tempat Ninda, daripada bengong nonton TV sendirian.
Lumayan, di kost Ninda ada balkon. Bisa lihat kembang api yang dinyalakan di Bandungan.

Well.. despite of above things, I've made some raw plans for these points :

Jobs
Saya udah memasuki tahun ke-empat di PT Ungaran Sari Garments dan udah mematangkan rencana buat resign. Orang tuh idealnya kerja di suatu tempat selama 3 tahun. Tahun pertama kita baru kenalan dan nyari jalan, tahun kedua mengukir prestasi, tahun ketiga di puncak prestasi. Kalau udah masuk tahun ketiga, saatnya keluar dan cari tempat kerja baru. Rencana sih mau keluar habis Lebaran dan mungkin saya tak akan segera mencari pekerjaan dalam waktu dekat. Mau istirahat dulu. By the way, soal rencana resign ini tolong jangan ada yang ngadu ke HRD ya.

Residence
Jujur, keluarga kami masih tinggal di atas tanah kapling milik orang lain. I have a strong will to buy a spot for our own house. We have prepared the money for this, and we still seek if any landlord who can be negotiated.

Education
Semakin banyak orang yang mendesak saya untuk kuliah. I often asked myself : do I really need to enroll a university? For what? For getting Bachelor's Degree certificate? For a rivalry with Wisnu and Bayu who almost finish their study? Kalo cuma mengejar title, saya bisa aja ambil kuliah sore atau kuliah akhir pekan, walaupun pilihan jurusannya terbatas hanya Ekonomi atau Manajemen. Atau daftar kuliah di Universitas terbuka, yang artinya harus ada laptop yang standby. But again, do I need this? Empat tahun saya 'terpaksa' sekolah di jurusan yang tidak saya suka, dan saya tidak mau kejadian itu terulang lagi. Tahun 2014, dengan tabungan yang mudah-mudahan cukup, saya akan coba daftar kuliah. Bukan demi menyenangkan hati orang-orang itu, tapi karena saya ingin menuntut ilmu lagi. Jurusannya? Ilmu Komunikasi.

Love Life
I don't have interest to make a relationship or having a beau. Sampai sekarang saya masih naksir orang yang sama, dan sampai sekarang saya masih diam tanpa ada inisiatif untuk mendekatinya. I know he hates women who move too agressive, so I better watch him from distance. Saya pikir tidak ada gunanya terlalu 'hadir' dalam hari-harinya. Yang penting saya akan selalu nunjukin ke dia, bahwa saya selalu ada untuknya :)
What about Wisnu? Well.. he is the part of my past. He used to be the only one, but not anymore. I regard him as a friend who contributes in forming what I am now.
Biarin aja dia jalani kehidupan dia. Toh sekarang dia udah punya pasangan yang matching kok. Masak iya mau kita buntutin terus. Ya gak?


Diatas segalanya, tahun 2014 penuh dengan hal-hal yang bikin saya courius and excited. Diantaranya :

Pemilu Presiden 2014
Bulan April 2014 bakal jadi pesta demokrasi terbesar untuk 300 juta penduduk Indonesia. Bicara soal kandidat Presiden, pilihan saya jatuh ke Anies Baswedan, pemimpin muda yang menggagas gerakan Indonesia Mengajar dan melakukan aksi kampanye melalui gerakan Turun Tangan. Kalau Gubernur DKI yang fenomenal, Joko Widodo bener-bener jadi kandidat Presiden, mungkin mereka bakal bersaing ketat. Let's see the result.

Puasa dan Lebaran
Insyaallah... mudah-mudahan masih diberi umur untuk menjalani ibadah puasa tahun ini.

Film The Hobbit part 3 : There and Back Again
Saya suka banget sama buku karangan JRR Tolkien ini. Peter Jackson benar-benar sempurna saat mengangkatnya ke layar lebar. Detil-detil desa Hobitton, Rivendell, sampai pertempuran melawan bangsa Orc dan Goblin sangat memanjakan mata. Walaupun aslinya cuma ada 1 buku, tapi Peter Jackson membaginya menjadi tiga bagian alias Trilogy. Ada beberapa bagian yang dibuang dan ditambah (misalnya kemunculan Legolas dan Tauriel, yang jelas-jelas nggak ada di buku), tapi Peter sukses menerjemahkan imajinasi Tolkien. Soundtrack The Misty Mountain yang diangkat dari puisi karangan Tolkien pun sangat apik. Film part 3 akan mulai tayang pada Desember 2014. Dengan bagusnya film pertama dan kedua, gimana bisa sabar nungguin film terakhirnya?

Pertunjukan Stand Up Comedy
Kalo ini mah wajib nonton, sepanjang pertunjukannya masih di Semarang. I have been totally addicted with this show.


How about you? Any special wish?

Well... whatever it is, go for it.

I wish you a golden year ahead, everybody!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam