Langsung ke konten utama

Apa yang saya lakukan di tanggal 31 Maret 2014

Hari Senin, 31 Maret 2014

Bertepatan dengan libur Nyepi.
Artinya, saya nggak masuk kerja. Oh, yess.

Ah, akhirnya ada kesempatan untuk istirahat di pertengahan minggu. Walaupun ada sisi negatif-nya juga sih, yaitu : pengeluaran yang membengkak. Apalagi bagi orang-orang yang gajiannya di tanggal 28. Habis gajian, eh ada libur double di hari Minggu-Senin. Pas banget kan? Pas untuk liburan dan ngabisin duit, terutama.

Dompet tebal, hati senang, tapi di akhir bulan harus ikhlas makan nasi pindang tiap hari.

Anyway, entah kenapa saya jadi pengen nulis kegiatan saya di hari libur itu. As people may correctly guessed, libur Nyepi itu saya habiskan bersama ..... diri sendiri.

Yep, a time for myself.

It's Me-and-Myself time. Just me. Alone. (ngenes banget ye? sebodo. Yang penting kan masih bisa nikmatin anugerah hidup dari-Nya)

Jadi, inilah jurnal kegiatan saya saat libur tanggal 31 Maret. Saya nggak menyarankan kalian untuk baca lho. Bukannya saya pesimis atau apa-apa sih. Karena saya tau, rasanya pasti boring banget membaca catatan kegiatan seseorang, apalagi formatnya kayak kronologi peristiwa gini. Suer deh, jauh lebih asik baca thread di Kaskus kan, daripada ngikutin kronologi ini?

Tapi, andaikan kalian mau baca, yah apa boleh dikata. Silakan deh.


Sama seperti penduduk bumi lain, kegiatan hari itu pun dimulai dari pagi hari....


Pagi
Pukul 06.00
Menjadi anak perempuan yang patuh : bangun tidur, kuterus mandi, tapi lupa menggosok gigi, kemudian kutolong ibu. Membersihkan tempat tidurku. Yeah, bener-bener kayak lagu.

Bedanya, di lagu nggak ada kata-kata "setelah merapikan ibu, kutolong ibu mencuci piring hampir 50buah sisa tahlilan semalam"

Menjelang siang
- Pukul 09.00

Berangkat ke Paragon XXI, rencana mau nonton House at The End of The Street. Filmnya Jennifer Lawrence nih. Horor pula. Sinopsisnya sih bagus.

Dari rumah, naik angkot ke Genuk. Saat turun dari angkot, baru nyadar kalo di tas nggak ada uang sepeserpun. Akhirnya jalan kaki 300meter utk ambil duit di mesin ATM yg berada di sebuah minimarket berlogo Lebah.

- Pukul 10.19
Nyampe di Paragon, dan tentu saja....bioskop XXI masih tutup, pemirsaah!!
Akhirnya ke counter Bee's. Makan sendirian. Iya, sendirian. Udah lah, nggak usah dibahas.

Btw, kalo kamu mau ke Bee's, cobain Kiwi Punch deh. Terdiri dari campuran soda, santan, sirup melon, dan potongan buah kiwi yang asem manis. Seger banget. Tadinya mau pesen Cooling Green yang mengandung ketimun dan sedikit seledri. Tapi kayaknya Bee's baru buka, sehingga minuman Cooling Green belum ready.

Untuk makannya, pesen Chicken Crispy set seharga 19K dan Kiwi Punch 16K. Ditambah tax, jadilah 38.5K. Harga yang masih lumayan murah. Apalagi kalo lagi kaya (baca : habis gajian)

Bee's selalu jadi tempat makan indoor favorit saya. Kenapa? Karena porsinya beneran bikin kenyang. Rizky pernah bilang, sebenernya porsi di Bee's nggak begitu besar. Tapi bumbunya banyak. Jadinya rasanya marem.

- Pukul 10.55
Saat hampir selesai makan, disamperin sama cowok ceking yang mengaku lagi kuliah di London School. Namanya Dias. Dia tanya "kuliah dimana Kak?" yang tentu saja dijawab dengan penuh kebohongan : "Di Universitas A. Udah semester delapan"

The conversation seemed nice, sampai akhirnya Dias bilang kalo dia mau menawarkan voucher-voucher senilai 100ribu. Dengan membayar 100ribu, kita sudah menyumbangkan 10ribu untuk Unicef bagi anak-anak AIDS.

Percayakah saya? Well.. percaya nggak percaya sih. Yang jelas saya nolak. Soalnya saya pernah ditawari hal yang sama, cuma beda yayasan. Kalau yang ditawarkan sama bocah ini adalah yayasan untuk Unicef, dulu saya ditawari voucher untuk Yayasan Anyo Indonesia. Bentuknya sama persis dengan yang ditawarkan sama Dias. Ketika googling baca di internet, ada yang bilang voucher-voucher ini adalah penipuan.

- pukul 11.20
Ngantri beli tiket di bioskop XXI. Dua orang mbak-mbak karyawan XXI menyambut di pintu masuk. "Selamat Datang, Selamat Menonton"

Sungguh mbak-mbak yang ramah. Dan Pede.
Emangnya semua orang-orang yang datang kesini beneran mau nonton? Siapa tau ada yang cuman ngadem, atau nyomotin popcorn orang lain dikala mereka lengah.

Saya mengantre bersama puluhan orang lain yang rata-rata bawa anak mereka untuk nonton animasi. Sementara yang lainnya bawa teman atau pacar. Saya sendirian. Iya, sendirian. Udah lah, nggak usah dibahas.

- pukul 11.45
Dapat tiket. Akhirnya.
Ke Mushola untuk sholat dhuhur. Di mall Paragon Semarang, mushola-nya ada di Lantai 2. Kalo kamu cewek, kamu bisa pinjem mukena. Tapi harus tanda tangan dulu sebelum minjem.
Sekedar info aja sih.

- pukul 12.30
Selesai sholat dhuhur dan balik ke XXI, tapi ternyata teaternya belum dibuka. Nungguin bentar, sambil minum teh yang beli di Alfam*rt. Sempet takut juga sih waktu diliatin sama petugas, takutnya dibawa ke pos gara-gara bawa makanan dari luar. Sampai ngumpet di toilet segala. Tapi habis itu nyadar : kenapa musti takut? Kan dari tadi botolnya ada di tas. Lagian satpamnya kan ada di pintu masuk bioskop doang, si mbak penjaga mana tau?

Setelah nyadar dengan kebegoan sendiri, akhirnya masuk ke teater 2. Dan salah kursi pula.
Harusnya duduk di H6, tapi malah duduk di H7. Habisnya, kirain nggak ada yang beli tiket lagi dan duduk di deretan H selain saya. Sotoy. Jangan ditiru ya.

- pukul 13.00
 Saat nonton filmnya, sama sekali nggak kaget atau berjengit. Mungkin ini film horor thriller pertama yang ditonton sendirian tanpa menyipitkan mata. Apakah ini tandanya berani? Oh mungkin saja.
Atau mungkin karena sebelumnya sudah baca sinopsisnya di Wikipedia, makanya nggak kaget karena sudah tau kapan si psikopat mau membunuh.

- pukul 13.37

Penonton di deretan belakang mulai teriak-teriak sambil tutup mata. "Hadduuhh.. aku nggak berani liat. Aku nggak berani liat!"
Sungguh cewek yang lebay.

Mbak - mbak yang duduk di sebelah saya memeluk pacarnya. "Iihh.. aku takut"
Sungguh cewek yang manja.

Sementara saya? Lanjut makan keripik jagung. Sambil mendekap tas.
Sungguh cewek yang ngenes mandiri.

- pukul 14.30
Film selesai. Lanjut ke Gramedia Amaris buat beli buku diskonan. Setelah muter-muter karena bingung mau beli apa, akhirnya diputuskan beli My Autobiography by Sir Alex Ferguson. Harga 125K, diskon 30% menjadi 87.5K.
Menangislah, dompetku. Menangislah.

Sampai dirumah baru nyesel, kenapa nggak beli buku yg lebih murah aja sih?

- pukul 14.45
ke Citra 21 mau nonton Divergent. Tapi ternyata udah nggak diputer. Diganti sama The Raid 2 : Berandal. Belum minat nonton film ini. Akhirnya mampir ke gerai Chatime. Beli bubble tea seharga..... 22K.
Menangislah dompetku, menangislah.

Sampai di pintu keluar baru nyesel, kenapa tadi nggak pesen Mister Burger aja yang lebih murah aja sih?

- pukul 16.00
Sampai di Genuk, mampir sebentar beli 2 porsi bakso dan es teller. Dibawa pulang, buat oleh-oleh ibu. Total 34K.
Jangan menangis, dompetku. Jangan menangis.

Kalo buat ibu mah, mana ada penyesalan?

- pukul 18.30
Siap-siap kembali ke kost di Karangjati.
Dianter adik sampai ke Terminal Terboyo.

- pukul 19.55
Sampai di kost. Dapat laporan kalau Snowy mati. Snowy kucing betina saya yang masih kecil itu M-A-T-I.
Nangis sesenggukan. Dilanjut nangis bombay. Lalu nangis meraung-raung dan bersandar di tembok.
Kenapaaaa??
Terlalu cepat, Snowy. Terlalu cepat!! T_T

Sori jadi lebay. Habisnya sebelum ini salah satu kucing saya juga ada yang mati. Kucing betina, masih kecil juga.

- pukul 23.00
Oyasuminasai. By the way, tidur jam 23.00 itu termasuk tidur awal lho. Biasanya jam 23.30 atau 00.05 baru tidur, karena saya biasa nonton film-film luar negeri di channel Lotus TV Macau atau TV5Monde Asie.


Demikianlah catatan yang amat-sangat tidak penting ini. Yah, itung-itung buat pemanasan lagi setelah lebih dari 1 bulan nggak nulis di blog.

Menutup kronologi ini, saya mau bilang sekali lagi : Spending your time alone is not a fault. Saya enak-enak aja tuh kalo pergi sendiri. Salah satu enaknya adalah : bebas menentukan waktunya. Mau berangkat telat kek, mau berangkat awal kek, nggak ada yang protes kan? Mau mampir di toko buku selama 1 jam kek, dua jam kek, nggak ada masalah kan? The decision is in your hand. Kalau janjian sama temen, kadang salah satu dari kita ada yang telat datang sehingga rencana lainnya ikut berantakan.

Sekali-kali boleh kok hangout sendiri. Atau ke salon sendiri. Atau nonton DVD marathon film-film favorit (yang mungkin temen-temen kamu nggak suka). Sendirian ke mall juga bisa kok. Nggak mungkin ada satpam yang nangkap kamu dengan tuduhan : "Anda masuk ke mall ini sendiri. Itu pelanggaran!"

Enjoy your leisure time, in any way. You deserve to get it, after all the crowd activities along the days ^_^


Makasih ya udah mau buka blog saya dan baca posting ini. Nih, goceng buat kamu. Yah, sekedar duit transport lah, karena udah mampir.


Salam,
Devi Okta
@AlwaysDevi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam