Langsung ke konten utama

over and over again: Sinetron!!!

kemaren Sabtu pas pulang ke rumah Semarang (fyi, saya kerja di Pringapus, cuma pulang seminggu sekali) Wuaahh.. seneng banget deh bisa lihat tv. Habisnya tv di kost rusak. Hehehehe.. jangan tanya ya, biarpun saya sekolah jurusan elektronika, tapi kalo ada tv rusak, tetep aja saya gak berani buka.

nahhh,, pas lagi lihat acara tv malam minggu itu, gak ada yang menarik. Paling cuma Globaltv yang muter film lama tentang The Seven of Daran. Yang lain sinetron semua! Beneran deh, ada 4 stasiun tv yang muter sinetron lebay dan bikin gak sabaran itu. Dari dulu saya emang gak suka sinetron. Makanya begitu lihat sinetron menjamur, saya jadi makin gak seneng. Udah gitu, rata-rata isi ceritanya tuh jiplakan. Buku Harian Nayla, yang dulu tanyang dibintangi sama Chelsea Olivia, ternyata jiplakan dari One Liter of Tears dari Korea. Trus ada Liontin, yang dibintangi Naysilla ama Nana Mirdad, juga plagiat dari Glass Shoes dari Korea. Atau ini deh, yang paling populer Siapa Takut Jatuh Cinta yang plagiat habis-habisan dari Meteor Garden. Walaahh.. gak ada yang orisinal apa?
Sinetron emang jadi 'anak emas' dunia televisi kita. Rating-nya selalu tinggi di mata pemirsa. Mungkin itu karena sinteron merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat kita. Oke, itu emang bener. Tapi lama-lama ceritanya semakin lebay, tidak mendidik, terlalu di-dramatisasi, dan sekali lagi meniru. Walaupun ada embel-embelnya 'terinspirasi dari kisah...blablabla, tapi nyatanya isinya malah persis pleg! Harusnya kalo inspirasi kan cuma secuail bagian aja, eh ini malah hundred percents mirip sama aslinya.
Di tahun 2011 ini, saya lihat banyak banget aktor dan aktris film kaliber Piala Citra yang 'turun kelas' dengan main di sinetron stripping. Paling kaget waktu lihat Vino Bastian main di sinetron Arini di SCTV. Waahh.. saya yang mengagumi Vino (walaupun sekedar kagum, gak nge-fans banget kayak temen saya Afta) tapi saya juga heran. Selama ini saya melihat Vino punya masa depan bagus sebagai aktor, yang mampu memainkan peran dari anak SMA kreatif di Catatan Akhir Sekolah, jadi anak SMA badung di Realita Cinta dan Rock'nRoll, atau sebagai anak metal asli Surabaya di film komedi Punk In Love. Semua aktingnya bagus. Tapi melihat Vino di sinetron, hmmm.. it's bad idea for Vino, I think.
Saya pernah lihat sekilas iklan sinetron stripping tapi lupa judulnya, dimana disitu ada Cathy Sharon, Alyssia Soebandono, dan Baim Wong. Bayangkan, ada Cathy Sharon. Sah-sah aja sebenernya, tapi kok sayang banget ya. Eman-eman gitu. Trus si Alyssa Soebandono, bukannya dia lagi kuliah di Aussie, kok malah syuting sinetron gini? Yang bikin saya kaget, saat lihat sekilas adegan sinetron di Indosiar, kalo gak salah judulnya Nada Cinta. Yang main Randy Pangalila, Mikha Tambayong, Dewi Sandra, Olga Lydia, dan beberapa artis tenar lain. Yang bikin saya geleng-geleng, isi ceritanya mirip dengan High School Musical. Come on...

Dulu ada sinetron Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto yang bagus banget. It's so Indonesia. Pesan moralnya juga bagus, tentang kesederhanaan, sopan santun, dan rendah hati. Tapi sayangnya, malah udah gak diproduksi lagi. Atau sinetron Si Doel yang kentak nuansa Betawi. Mungkin jaman sekarang, sinetron yang bisa dibilang patut dicontoh adalah sinetron Ketika Cinta Bertasbih. Meskipun masih ada 'bumbu sinetron' tapi setidaknya norma antar pemain tetap terjaga. Kholidi Assadil Alam yang memerankan Azam tidak pernah satu kalipun menyentuh Oki Setiana Dewi (pemeran Anna) karena mereka bukan muhrim, walaupun di sinetron mereka memerankan suami istri. Coba bandingkan dengan sinetron-sinetron lain dimana para artisnya beradegan mesra dengan lawan main (terlalu menghayati sebagai pasangan suami istri nih!)

Well, itulah yang terjadi di industri televisi tanah air kita. Sebetulnya, saya yakin banyak sekali banyak ide-ide kreatif yang bisa membuat sinetron yang lebih bermoral, mendidik dan tidak lebay atau dramatis. Cuma  karena viewer demand yang ada, and offcourse pertimbangan pasar, maka ide-ide kreatif itu selalu kalah. Dan makin banyak sinetron lebay yang menjamur.

Tapi, semuanya balik lagi ke selera. Saya tidak menyalahkan kamu-kamu yang suka nonton sinetron. Silakan aja. I won't blame you just because you like to watch entertainments. Kan setiap orang beda-beda.

Oke deh, sekian dulu ya. Time to go home after work. Bye! ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam