Langsung ke konten utama

Ketika seorang cowok mendadak Curhat

Sebuah observasi dari obrolan ketawa-ketiwi dan curhatan beberapa kawan laki-laki
(percayalah, tak ada niat men-diskreditkan siapapun disini. Just for fun, so relax and enjoy ^_^)

Satu, Tidak Semua cowok seperti Deddy Corbuzier, Ladies!
Jadi jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu disaat kamu manyun tanpa suara. Apa susahnya sih bilang : "Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian, Tolong Rayu Aku...!!"

Dua, Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 6 hari bekerja. Jadi jangan harap kami mau menemani seharian jalan-jalan ke mall.

Tiga, Berbelanja BUKAN olahraga. Dan kami nggak akan berpikir ke arah situ.
Bagi kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli saja. Perbedaan harga toko A dan B cuma 1000 perak, jadi nggak usah keliling kota untuk cari yang paling murah, buang-buang bensin aja.

Empat, Menangis merupakan suatu pemerasan
Lebih baik kami mendengar suara petir, guntur, bom meledak daripada suara tangisanmu yang membuat kami tidak bisa berbuat apa-apa.

Lima, katakan apa yang kamu mau dari kami. Cobalah untuk sepaham tentang hal ini.
Sindiran halus tidak akan dimengerti. Sindiran kasar tak akan dimengerti. Terang-terangan menyindir juga kami nggak ngerti.
Ngomong langsung kenapa sih?!?

Enam, Ya dan Tidak adalah jawaban yang paling dapat diterima hampir semua pertanyaan. It's simple, honey.
Jadi jangan muter-muter.

Tujuh, Ceritalah ke kami kalo ingin masalah kamu diselesaikan. Karena itu yang kami lakukan.
Pengen dapet simpati doang sih, cerita aja ke temen-temen cewekmu.

Delapan, Semua yang kami katakan 6 bulan lalu gak bisa dipertimbangkan dalam suatu argumen.
Sebenernya, semua komentar jadi gak berlaku dan batal setelah 7 hari.
Janji kami untuk menyebrangi lautan dan mendaki gunung itu hanyalah klise, jangan dianggap serius. (Jadi cuma nge-gombal ya? hohoho...)

Sembilan, Kalo kamu gak mau pake baju kayak model-model lingerie, jangan harap kami tampil seperti artis sinetron dong.

Sepuluh, Kalo kamu pikir kamu gendut, mungkin aja. Jangan tanya kami dong.
Cermin lebih jujur daripada lelaki.

Sebelas, saat menemani nonton sepakbola, kalau bisa katakanlah apa yang harus kamu omongin pas iklan aja. Ingat, jangan sekali-kali ngomong apalagi pas saat tendangan penalty.

Dua belas, Kami bukan anak kecil lagi, jadi tak perlu mengingatkan jangan lupa makan, selamat tidur, dll.
Menurut kami itu hanyalah pemborosan pulsa saja.

Tiga belas, Kalo kami bertanya ada apa dan kamu jawab nggak ada apa-apa, kami akan berpikir memang nggak ada apa2.
Ingat, seperti no.1 kami bukanlah pembaca pikiran. Ngomong dong baby, ngomong.

Empat belas, Kalo kita berdua harus pergi ke suatu tempat, pakaian apapun yang kamu pakai, pantes aja kok. Bener. Jadi tidak ada alasan gak mau pergi ke pesta karena tidak ada baju.

Lima belas, Kami malas berdebat secara hati dan perasaan. Ingat, kami hanya pakai logika.

Terima kasih sudah mau nerima curhat ini. Oh iya, kami akan tidur di sofa saja nanti malam.




Wahahahaha.... lucu juga ya kalau denger cowok curhat seperti ini.

Anyway, kalo buat saya sih, cowok yang yang selalu jadi everlasting hot guy buat saya adalah mas Skandar Keynes yang main di film Narnia dan akang Boy Hamzah, pesinetron Indonesia yang cool itu ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon...

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala...

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam...