Langsung ke konten utama

6 Tipe Pria yang Harus Dihindari

Jujur ya, sebetulnya saya bukan tipe orang yang terlalu antusias tentang cowok atau tentang cinta. Tapi kalau lagi 'kambuh', saya bisa jadi kepo cari tahu tentang cowok. Hehehehe....

Ini adalah salah satu artikel yang saya temukan di file kantor. Semoga tambah 'aware' sama cowok-cowok di sekeliling kita ya ^_^

6 Tipe Pria Yang Harus Dihindari

Sebaiknya Anda jangan menolak ajakan kencan bila Anda sedang menjomblo. Siapa tahu, pria yang baru Anda kenal melalui telepon ini ternyata adalah jodoh Anda. Meskipun demikian, Anda juga perlu memilih. Okelah Anda sudah telanjur menyiapkan janji kencan. Namun, perhatikan baik-baik saat bertemu nanti karena ada 6 tipe pria yang sebaiknya tidak Anda jadikan kekasih.

1. Pria yang menginginkan pacar yang mirip mantannya.

Kaum pria umumnya sulit mengatasi perasaannya sendiri. Apakah ia patah hati karena ditinggal pacarnya menetap di negara lain atau berpisah lantaran perbedaan keyakinan. Ketimbang dipaksa melewati masa-masa sedih seperti itu, pria lebih suka melupakan kesedihannya dengan mengencani wanita baru. Repotnya, pria cenderung membandingkan wanita baru ini dengan mantannya. Entah tampang Anda, gaya dandanan Anda, atau seindah apa bokong Anda saat mengenakan jeans. Lebih bijaksana bila Anda mengencani pria seperti ini saat ia memang sudah benar-benar melupakan mantannya.

2. Pria yang sering "menghilang"

Pria seperti ini punya kebiasaan menghilang dengan alasan banyak pekerjaan. Padahal, ada hal lain yang sedang terjadi. Atau, ia sering membatalkan rencana kencan Anda, atau mendadak ingin bertemu dalam satu jam setelah menghilang tanpa kabar selama seminggu. Sebagai perempuan, Anda memang tidak disarankan untuk selalu mengecek keberadaan pasangan Anda karena hanya akan membuatnya gerah. Namun bila Anda menemui pria seperti ini, berhati-hatilah. Mungkin ia sudah memiliki pacar atau istri di kota lain.

3. Pria yang terlihat terlalu sempurna.

Ia mengendarai mobil mewah, menggenggam ponsel high end paling mutakhir, dan celana dalam bermerek desainer kondang. Seringkali pria seperti ini sebenarnya sedang menyembunyikan rasa tidak amannya di belakang barang-barang mewah tersebut. Ia tak ingin membiarkan wanita menjadi takut jika mereka mendapati kenyataan yang sebenarnya. Jadi, bila ada pria yang tampil bak dalam magazine spread, jangan keburu senang.

4. Pria yang tidak tahu etiket

Pria seperti ini sering mengajak seorang wanita berkencan di lokasi pertemuan yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya daripada tempat tinggal si wanita (sudah begitu menyuruh wanita ini datang sendiri menumpang taksi), sibuk mengutak-atik BlackBerry-nya sepanjang acara kencan, atau mencuri-curi waktu meminta nomor ponsel sang waitress saat pasangannya sedang ke kamar kecil. Ini hal-hal kecil yang akan berkembang menjadi besar dan menyebalkan.

5. Pria yang tangannya "ramah"

Baru beberapa kali bertemu saja ia sudah sibuk mengusap-usap punggung dan meraba-raba paha Anda, atau hal-hal yang bersifat seksual lainnya. Bila ditegur, ia akan menjawab, "Aduh, kamu cantik sekali sampai saya enggak tahan." Nah, jika ia tidak dapat menghargai Anda pada kesempatan pertama kencan, ia pun tak akan dapat melakukannya pada kencan-kencan berikutnya.

6. Pria yang pernah dikencani di masa lalu

Rasa kesepian menjadi lajang sering membuat kita ingin kembali kepada seorang mantan atau mantan teman kencan yang Anda nilai cukup menarik. Awalnya mungkin terkesan lebih mudah karena Anda sudah mengenalnya. Namun belakangan Anda tersadar mengapa dulu kencan Anda tak berlanjut.
Pelajaran yang bisa diambil: bergeraklah maju, jangan mundur.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon...

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala...

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam...