Kamu tahu apa artinya atheis?
Atheis artinya 'tak ber-Tuhan' atau tidak memiliki Tuhan.
Sekarang kata 'Atheis' juga diartikan "Tidak percaya keberadaan Tuhan". Atheisme berarti paham yang percaya Tuhan itu tidak ada.
Bagi kamu yang beriman dan percaya Tuhan itu ada, saya ucapkan selamat. Congratulation ^^
Tapi tetaplah waspada dengan orang-orang yang mencoba mempengaruhi kamu jadi Atheis.
Seperti percakapan-percakapan sederhana ini, yang pernah saya baca dari file lama kantor.
Suatu hari terjadi percakapan antara tukang cukur dan pelanggannya. Sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu?" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan itu untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, adakah yang sakit? adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata," Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu? Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!"- kata si konsumen menyetujui."Itulah point utama-nya! Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA. Tapi apa yang terjadi, orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong.
Saya jadi ingat sama cerita guru favorit saya, Pak Wirawan.
Di sebuah TK, ada seorang guru yang mencoba menanamkan paham atheis ke murid-murid TK. Suatu hati Bu Guru itu bertanya :
"Anak-anak, kalian tau kapur?"
"Tau, Bu" jawab murid-muridnya
"Apakah kapur kelihatan?" tanya guru itu lagi.
"Ya kelihatan." jawab muridnya. Lalu guru itu berkata "Kalau begitu, kiita bisa menyimpulkan bahwa kapur itu ada"
Kemudian guru itu menyebutkan benda-benda lain. Apakah meja kelihatan, apakah gunung kelihatan, apakah matahari kelihatan.
Dan setiap kali muridnya menjawab "Iya, kelihatan" maka kesimpulannya benda itu ada.
Lalu gurunya bertanya "Apakah Tuhan kelihatan ?"
tentu saja murid-muridnya menjawab "Tidak, Tuhan tidak kelihatan"
Dengan senyum puas, guru itu berkata "Kalau begitu, Tuhan tidak ada bukan?"
Tiba-tiba salah satu murid berkata "Teman-teman, apakah akal Bu Guru kelihatan?"
Tentu saja teman-temannya menjawab "Tidak, akal Bu Guru tidak kelihatan"
Dengan polos, murid yang berani itu menyimpulkan "Kalau begitu, akalnya Bu Guru tidak ada kan? Berarti Bu Guru tidak punya akal"
Kamu tahu siapa anak cerdas yang bisa membalik analogi gurunya itu?
Dunia mencatat namanya sebagai orang paling jenius, Albert Einstein.
Be careful! Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang secara implisit mempengaruhi kamu untuk jadi atheis. Jangan sampai kamu terjebak ya.
Atheis artinya 'tak ber-Tuhan' atau tidak memiliki Tuhan.
Sekarang kata 'Atheis' juga diartikan "Tidak percaya keberadaan Tuhan". Atheisme berarti paham yang percaya Tuhan itu tidak ada.
Bagi kamu yang beriman dan percaya Tuhan itu ada, saya ucapkan selamat. Congratulation ^^
Tapi tetaplah waspada dengan orang-orang yang mencoba mempengaruhi kamu jadi Atheis.
Seperti percakapan-percakapan sederhana ini, yang pernah saya baca dari file lama kantor.
Suatu hari terjadi percakapan antara tukang cukur dan pelanggannya. Sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu?" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan itu untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, adakah yang sakit? adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata," Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu? Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!"- kata si konsumen menyetujui."Itulah point utama-nya! Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA. Tapi apa yang terjadi, orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong.
Saya jadi ingat sama cerita guru favorit saya, Pak Wirawan.
Di sebuah TK, ada seorang guru yang mencoba menanamkan paham atheis ke murid-murid TK. Suatu hati Bu Guru itu bertanya :
"Anak-anak, kalian tau kapur?"
"Tau, Bu" jawab murid-muridnya
"Apakah kapur kelihatan?" tanya guru itu lagi.
"Ya kelihatan." jawab muridnya. Lalu guru itu berkata "Kalau begitu, kiita bisa menyimpulkan bahwa kapur itu ada"
Kemudian guru itu menyebutkan benda-benda lain. Apakah meja kelihatan, apakah gunung kelihatan, apakah matahari kelihatan.
Dan setiap kali muridnya menjawab "Iya, kelihatan" maka kesimpulannya benda itu ada.
Lalu gurunya bertanya "Apakah Tuhan kelihatan ?"
tentu saja murid-muridnya menjawab "Tidak, Tuhan tidak kelihatan"
Dengan senyum puas, guru itu berkata "Kalau begitu, Tuhan tidak ada bukan?"
Tiba-tiba salah satu murid berkata "Teman-teman, apakah akal Bu Guru kelihatan?"
Tentu saja teman-temannya menjawab "Tidak, akal Bu Guru tidak kelihatan"
Dengan polos, murid yang berani itu menyimpulkan "Kalau begitu, akalnya Bu Guru tidak ada kan? Berarti Bu Guru tidak punya akal"
Kamu tahu siapa anak cerdas yang bisa membalik analogi gurunya itu?
Dunia mencatat namanya sebagai orang paling jenius, Albert Einstein.
Be careful! Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang secara implisit mempengaruhi kamu untuk jadi atheis. Jangan sampai kamu terjebak ya.
Komentar
Posting Komentar