Ketika tulisan ini saya unggah di blog, film Gowok sudah tidak tayang lagi di bioskop. Film karya Hanung Bramantyo ini bertahan 28 hari di bioskop kota Semarang. Rating film-nya 21+ jadi ekspektasi saya filmnya akan mengekspos sensualitas, karena arti kata ' gowok ' adalah ehem, perempuan dewasa yang akan mengajarkan laki-laki bagaimana cara memuaskan pasangan mereka. Dan yang saya tonton adalah versi uncut. Hmm, hmm. A grown up woman giving (literally) sex education to young man. Yeah, bring it on, baby. Itu ekspektasi awal saya, ketika saya nonton film ini pada hari Sabtu, 7 Juni 2025 di Paragon Mall. Dan saya keliru. Gowok dibuka dengan adegan berdarah-darah, ketika seorang perempuan membawa parang dengan penuh amarah menyerang laki-laki yang kemudian kita tahu adalah suaminya sendiri. Tidak cukup di situ, perempuan itu juga membantai perempuan lain yang beberapa menit lalu tampak di layar sedang bercinta dengan suaminya. Oh ini drama pelakor yah , batin saya...
Ini adalah blog Devi Oktavia, yang kadang menyamar dengan topeng remaja, dan ini sebagai diary galaunya. Kadang bertindak seperti reporter, dan ini adalah korannya. Kadang berlagak seperti pencerita, dan ini adalah panggung kecilnya. Kadang menjadi dirinya sendiri, dan inilah coretan keluh kesahnya. Selamat datang dan selamat membaca.