Langsung ke konten utama

[Event Report] #MainMata13Juni

Langsung saja ya. Apakah #MainMata itu?

#MainMata itu akronim dari Mari Insyaf, Mari tertawa. Sebuah pertunjukan standup comedy yang dilaksanakan tanggal 13 Juni 2015 di Yogyakarta. Siapa saja yang tampil? Wah banyak. Ada Bintang Timur, Mongol Stress, Muhadkly Acho, Mukti Entut, Hifzi Khoir, Benidict, dan Pandji Pragiwaksono. Enam komika nasional dalam satu event. Epik banget. Dan saya menjadi salah satu penonton dari luar kota Yogya yang bela-belain beli tiket buat nonton performance para standup comedian kondang ini.
Acara yang diselenggarakan oleh @MainMataEvent ini semakin meriah bersama Anang Batas and The Band Kecil yang malam itu tampil sebagai MC dan mendendangkan lagu-lagu plesetan pengiring komika.

Menurut jadwal, open gate dimulai pukul 17.00 dan acara show-nya sendiri dijadwalkan start jam 18.30. Tempat pelaksanaannya adalah Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta, which is saya belum pernah satu kali pun kesana.

Penjualan tiketnya dilakukan dengan cara online, maupun bisa beli langsung di 7 lokasi yang ditunjuk panitia : Radio Sonora 97.4FM, Radio Kotaperak 94.6FM, Radio Jiz 89.5FM, Radio Geronimo 106.1FM, Radio Eltira 102.1FM, Ambarukmo Plaza, dan Angkringan Mojok. Atau bisa datang ke Universitas Negeri Yogyakarta. Just so you know, tiket acara dibagi menjadi tiga 'kelas' yaitu :

- Mata Kanan Kiri alias VIP (harga normal 100ribu, on the spot 125ribu)
- Bulu Mata (harga normal 80ribu, on the spot 100ribu)
- Mata Mata (harga normal 50ribu, on the spot 70ribu)

Sebetulnya masih ada satu kelas lagi, yaitu Bola Mata alias kelas VVIP yang bisa dapat kesempatan ikut Meet and Greet. Tempat duduknya paling depan sendiri, harga tiketnya 175ribu. Tapi saya nggak beli. Bukannya pelit sih, tapi kan saya harus memperhitungkan pengeluaran-pengeluaran di tanggal tua.

Berhubung saya berasal dari luar Jogja, saya memilih beli tiket secara online. Waktu itu saya milih kelas Mata Kanan Kiri alias kelas menengah seharga 100ribu. Berhubung saya belinya di periode awal, saya dapat harga pre-sale 75K. Lumayan, sisa duitnya bisa buat ngebis.
Panitia memberikan tempat duduk C1 buat saya."Nanti di hari H, kamu bisa tuker bukti transfer ini dengan tiketnya", kata Panitia yang saya hubungi lewat whatsapp.

Di hari H, saya naik bus ekonomi dari Ungaran pukul 10.00 dan tiba di Jogja pukul 14.30 karena sempat ada macet di Temanggung karena perbaikan jalan. Seperti yang dijanjikan, di venue sudah ada beberapa panitia yang standby untuk melayani pembelian tiket on-the-spot, maupun menukarkan tiket. Saya menyerahkan bukti transfer saya.

Sesudah mendapatkan tiket, perut ini tiba-tiba menampakkan gejala kelaparan. Ternyata memang belum dikasih makan dari pagi. Hiks..

Lucky me, di dekat GOR UNY terdapat salah satu franchise resto favorit saya : Waroeng Steak. Piuh... Rasanya bagai melihat Josh Hutcherson bawa-bawa hot-plate berisi tenderloin double, lalu dia dadah-dadah sambil manggil "I know you want it! Happy Hunger Games!"
Perut saya makin meronta supaya langsung diisi.

Selesai makan, saya kembali ke venue. Dan saya harus kecewa karena : acaranya belum dimulai. Belum ada tanda-tanda open gate. This show got delayed, just like most of Indonesian people. Shit.

Pukul 16.30 lebih sedikit para penonton sudah mulai berdatangan, dan tentu saja mereka juga menunggu di luar. Beberapa datang berdua, ada yang bertiga, bergerombol dan banyak juga yang datang sendiri. Oke, saya ulangi : Banyak juga yang datang sendiri. Untuk pertama kalinya, reporter kita (yang datang sendirian) ini tidak menjadi kaum minoritas dan terasing di acara hiburan. Alhamdulillah.. *sujud syukur*

Selama menunggu di luar gedung, saya ketemu sama cewek namanya Dwi. Little things I know later, ternyata si Dwi juga orang Semarang, pemirsaah!
Dwi aslinya tinggal di daerah Ronggolawe, wilayah Semarang Barat, tapi setelah lulus SMA dia kuliah di Jogja. "Udah hampir 5 tahun aku disini, mbak" katanya. Sama seperti saya, Dwi juga datang sendiri. Pengen liat Pandji, katanya.

Kelar sholat maghrib, open gate mulai dibuka. Panitia memeriksa tiket kami dan menyobek ujung sebelah kanan. Sayangnya, tempat duduk kami berbeda. Dwi ada di deretan nomer 2, sementara saya di deret 3 agak ke tengah. Malangnya lagi, orang-orang yang duduk di kanan kiri kami kebetulan bawa pasangan semua. Jadilah, kami jadi dua orang cewek yang sama-sama sendirian, ditengah pasangan-pasangan lain. Sedih? Enggak sih. Nyesek? Nah, kalo itu iya.

Anang Batas and The Band Kecil yang memandu acara kelihatan sangat kompak. Sebagai pembukaan, mereka menyanyikan lagu yang dimodifikasi menjadi lagu humor. Sedikit mengingatkan saya pada grup musik humor TIMLO dari Solo. Selain Anang Batas, ada juga Awang si MC berkepala plontos yang ikut menyegarkan suasana dengan plesetan. Bergiliran, mereka memanggil ke-enam komika yang satu persatu perform di hadapan ratusan penonton.

Inilah urutan tampil para komika malam itu :

1. Benidictus Siregar (@Benidictivity)
Rambut Beny yang gondrong membuatnya diteriaki "Ari Lasso!!" oleh Anang Batas. Dari balik panggung, Beny muncul dengan diiringi lagu Kangen dari Dewa 19. Penonton ikutan riuh berteriak menyambut sang 'Ari Lasso'
Gayanya santai, pace-nya lambat, dan terkesan agak ndeso, tapi penampilan Beny ampuh membuka tawa penonton malam itu. Ibarat makanan, Beny seperti hidangan pembuka yang cukup empuk.

Best bits :
"Dari bandara Adi Sutjipto, tadi muka saya masih cakep. Begitu sampe sini, ya terserah masyarakat yang menentukan"

2. Bintang Timur (@bintangbete)
Saat MC memanggil nama Bintang Timur, dia masuk ke panggung diiringi lagu Pelangi dari Boomerang. Kan rambutnya Bintang gondrong, mirip sama Roy Jeconiah vokalisnya Boomerang gitu.
Tapi saat Bintang turun panggung, lagu pengiringnya adalah Bintang dari band lawas AIR. "Bintang di langit, kerlip engkau disana, memberi cahayanya disetiap insan" (buat para milenials, kalian mungkin nggak kenal lagu ini. It's okay)

Sekitar 60% materi Bintang adalah repeat bits yang sering banget dia bawakan di acara lain. Live maupun tidak. Mungkin diantara kalian juga banyak yang sudah nonton Bintang membawakan materi itu lewat Youtube. Diantara bit ‘legendaris’ itu adalah : "sakit hati itu seperti digigit macan, udah sakit masih dikenyot-kenyot. Mati kagak. Geli" Yang baru (atau yang belum pernah saya denger) misalnya bit : "di gereja ada ibu-ibu lagi nyusuin anaknya. Gue kesel banget ya. Dia nggak tau aja kalo gue juga pengen. Bodo amat sama bayinya. Berantem ya berantem deh"

Dan herannya, baik itu lawakan baru/ lama, saya tetep aja ketawa ngakak. Si Bintang ini emang parah banget.

3. Muhadkly Acho (@Muhadkly)
Anang Batas dan The Band Kecil memainkan lagu Naluri Lelaki dari Samsons, tapi liriknya diganti menjadi "Acho adalah lelaki, yang tak kan menyerah mengejar wanita… Acho adalah lelaki, yang selalu ingin dibuai wanita.."

Acho bisa jadi komika yang malam itu paling saya tunggu-tunggu. Yes, I am kinda his fans ^_^ Hampir semua performance di TV maupun yang direkam lewat Youtube selalu saya nikmati. Kicauan alias tweet-nya Acho juga nggak pernah garing. Selalu bikin ketawa. Delivery-nya rapi, tidak belibet menyampaikan materi lawakan. Bahan-bahan materinya berasal dari daerah asalnya, Tanjung Priuk, yang disesuaikan alur pikiran penonton. That’s why I adore him so much.
Ini pertama kalinya saya lihat Acho secara live. Malam itu dia tampil dengan kaos dan jaket. Lebih cakep dari yang saya lihat di Youtube. Beneran.

Sekilas bits dari Acho : 
"Tanjung Priok itu terkenal dengan kriminalitasnya yang cukup tinggi. Banyak preman. Tapi nggak ada setan. Ya iyalah, gimana mau ada setan. Pohon aja jumlahnya jarang. Kalo nggak ada pohon, trus kuntilanak mau hangout dimana? Di atas truk container?"

"Nyamuk di Tanjung Priok aja sangar-sangar. Kayak preman. Punya tato, punya codet. Kalau nggak punya luka apa-apa, itu berarti nyamuk culun"

4. Candra Mukti (@muktientut)
 Sewaktu namanya dipanggil sebagai komika keempat, The Band kecil memaikankan lagu In The End dari Linkin Park, tapi liriknya diganti jadi Jawa rak genah. One thing I don’t know why.. diganti menjadi “One thing, ora ono. Sing nggawe-nggawe kudu nduwe…”

Diantara komika lainnya, nama Mukti Entut masih terdengar asing bagi saya. Saya jarang lihat performance dia di Metro TV maupun video standup comedy di Youtube. Mukti tampil dengan topi baseball. Perawakannya yang tambun sedikit mengingatkan penonton dengan Fico Fachriza, walaupun kayaknya secara umur mereka beda jauh. Hehehe.

Best bit :
"Saya sering liat truk-truk yang bagian belakangnya diberi gambar dan tulisan. Kalian pernah liat kan? Ada yang ditulisi Sabar Menanti. Ada yang ditulisi Istri Solekha. Ada juga yang nulis Bojoku Nakal. Habis itu ada truk lain yang lewat, bagian belakangnya ditulisi Aku Wis Ora Nakal Kok..."

5. Mongol Stress (@Mongol_Stres)
Waktu melihat penampilannya di beberapa show Metro TV, saya menganggap Mongol adalah komika yang nggak begitu lucu. His jokes are awkward dan banyak yang saya nggak ngerti lucunya dimana. Belakangan waktu Mongol tampil di film Comic 8, dia sempat perform Standup Comedy saat credit-end. Saat itu saya mikir : okay, this guy can be funny, too.
Semua impresi itu berhasil dibantahkan waktu saya nonton performance Mongol secara live di acara #MainMata. This guy was surprisingly very funny!

30% materi yang dibawa Mongol malam itu adalah seputar Manado (nama asli beliau adalah Rony Imanuel). Sebagian materi lainnya adalah observasi tingkah laku masyarakat dengan sisipan blue material.

Some of his bits :
"Orang bilang, ukuran titit itu penting. Makin gede tititnya, makin mantep. Sekarang mari kita telaah. Siapa yang tititnya paling gede, orang bule atau orang Asia? Jelas, elu pasti jawab : Orang Bule. Trus sekarang, negara mana yang orang-orangnya jago bikin anak? Ternyata bukan negara orang bule, tapi orang Cina. Tuh kan, jadi kesimpulannya : titit itu nggak ngaruh. Gua tau elo-elo cowok-cowok disini langsung teriak Hore. Ya kan?"

"Elu tau anehnya orang Indonesia kalo lagi ngupil? Udah tau ngupil itu jorok. Tapi kalo habis ngupil, upilnya nggak langsung dibuang. Tapi diliatin dulu."

6. Hifdzi Khoir (@hifdzikhoir)
Hifdzi yang juara ke-empat di ajang StandUp Comedy Kompas TV malam itu tampil dengan pembawaannya yang hangat, ceria, gokil, dan ekspresi merem saat ketawa. Saat Hifzi melangkah ke panggung, Anang Batas and The Band Kecil memainkan music Teletubbies, dengan lirik yang diganti menjadi “Tinky Winky, Hifdzi, Lala, Po..”


"Bapak saya kerja di Depag. Tau Depag kan? Ditendang, disepak, disingkirkan. Oh sori, itu di-depak ya?"



Di acara #MainMata malam itu, Hifzi beberapa kali mencoba Standup dalam bahasa Inggris. Lucu banget. Kadang-kadang dia juga ngoceh dalam bahasa Inggris. Bukan jokes-nya yang bikin kami ketawa, tapi karena ekspresi dia yang sotoy dan gokil itu.

Some of his bits :
"Buat cewek-cewek, saya pesen ati-ati ya kalo diboncengin sama temen cowoknya. Cowok itu suka modus. Pas kalian lagi boncengan dan tau-tau dia ngerem mendadak, nah itu artinya mereka lagi modus biar punggung mereka bisa bersenggolan dengan dada.. eh, salah.... the nenen of life para cewek!"

7. Pandji Pragiwaksono (@Pandji)
Lagu Terlatih Patah Hati dari The Rain feat. Endang Soekamti berbaur dengan tepuk tangan penonton, bersamaan dengan munculnya pria berkaos dan bercelana jeans. Finally, the last comic for this show : bung Pandji !

Ini pertama kalinya saya nonton Pandji secara live. Sejauh yang saya amati, Pandji termasuk komika yang sering melakukan riffing. Berinteraksi dengan penonton, kemudian menggali kelucuan dari dialog yang tercipta. Sebelum memulai materi, Pandji mengamati suasana panggung. Tatapannya berhenti saat melihat deretan atas, yang rata-rata kosong. "Yang duduk diatas dikit banget ye? Serius nih, kalian nggak mau gabung disini aja?"

Beberapa lawakan Pandji adalah materi repeat yang pernah dibawakan di Kompas TV maupun tur standup comedy sebelum ini.

"Disini ada yang datang sendiri? Coba angkat tangan. Yang jomblo, silakan angkat tangan. Udah, kalo jomblo mah ngaku aja.." Bit ini pernah dibawakan saat Bhinneka Tunggal Tawa. Kenapa saya bisa tau? Karena saya pernah liat videonya di Youtube.

"Nih, buat yang jomblo. Gua punya satu tips yang bisa elo pake buat nyari pasangan. Bahkan, kalaupun cewek yang elo taksir kebetulan udah punya gandengan, elo bakalan bisa rebut dia dari pacarnya. Mau tau gimana caranya?"

Sebagian penonton antusias. Sebagian lagi nyeletuk "wuihh...". Kecuali saya. Saya udah pernah liat bit ini.

"Caranya adalah..." sambung Pandji. "Elo harus tau kalo cowok itu demen dipuji. Cowok suka pujian, sedangkan cewek suka perhatian. Beri dia lebih dari apa yang bisa diberikan pasangannya, dia bakalan jadi milik elo"

Saya bisa merasakan banyak penonton yang nyengir lebar. "Wuih.. yang sebelah sini langsung semangat banget. Ketahuan udah jomblo lama banget nih yee.." sindir Pandji yang disambut gelak penonton.
"Misalnya nih, elo lagi naksir cowok. Berhubung cowok itu suka dipuji, elu kasih dia pujian. 'Kamu kalo pakai baju itu jadi keliatan makin ganteng deh' atau 'Parfum kamu baru ya? Aku jadi pengen deket-deket kamu deh' Cowok kalo dipuji kayak gitu, mukanya Harlem Shake!"

Sebagai up-liner, Pandji berhasil membungkus acara #MainMata dengan apik. Selain riffing dan observasi, penonton juga dibuat tertawa dengan aksi Pandji yang menirukan goyangan penyanyi dangdut dan Anacondadon (yang nonton Sebelas Duabelas Kompas TV pasti tau).

Selesai dia tampil, Pandji memanggil para komika lainnya. Bersama-sama mereka mengucapkan terimakasih pada penonton dan terutama para sponsor acara ini. Lagu Terlatih Patah Hati kembali berbunyi, dan penonton diajak sing along. Acara sesi foto bersama menutup acara malam itu. (wait.. kayaknya bukan foto bersama deh. Lebih tepatnya rebutan foto bersama. Pandji, Acho, Hifzi, dan Bintang laris manis diserbu penonton yang ingin foto bareng).

That's the end of the show. Overall, ini adalah salah satu acara Standup Comedy paling spektakuler yang pernah saya saksikan. Cool !
Selamat kepada panitia pelaksana acara yang sudah niat dan bekerja keras mewujudkan acara ini. You're deserved to get all thank you. ^_^

 
Another note from this show report :
- Secara teknis dan tata panggung, saya acungi jempol deh. Tata panggungnya juara banget. Dengan lightning warna-warni yang secara simultan diarahkan ke penonton dan panggung.




- Seperti lazimnya gedung olahraga lain, GOR Universitas Negeri Yogyakarta ini juga memiliki deretan tempat duduk bagian atas dan bawah. Waktu saya melihat ke sekeliling, saya melihat kalo tempat duduknya banyak yang kosong. Sayang banget kalo acara sekeren ini nggak banyak yang nonton, pikir saya. Menurut kabar, kebetulan malam itu juga ada konsernya NOAH. Mungkin animo anak mudanya banyak yang kesana ketimbang nonton acara Standup Comedy. Seperti yang dikatakan Pandji di salah satu riffingnya "Di waktu yang sama, saat ini ada konsernya Noah. Nah, elu pade ngapain kesini? Malam minggu kok nonton Standup.."


- Secara kepanitiaan, mereka juga sigap membantu penonton mencari nomer tempat duduk mereka. Yang disayangkan adalah waktu molor acaranya yang hampir sejam. Di tiket disebutkan bahwa open gate akan dimulai pukul 17.00, tapi aktualnya pintu masuk baru gedung baru dibuka jam 18.00 alias habis maghrib. Padahal saya udah buru-buru ngabisin makanan biar nggak ketinggalan.

- Diantara jeda tampilnya komika, panitia juga mengadakan undian doorprize yang berhadiah voucher, suvenir, bahkan handphone. Mereka mengambil potongan tiket secara acak, lalu menyebutkan nomer yang muncul. Sayangnya, reporter kita nggak menang satupun undian. Belum rezeki kali yah. Hehehe

- Saya tahu acara ini pas baca timeline-nya si Acho (@muhadkly). Begitu tau kalo acaranya bakalan digelar di Jogja (plus, saya juga butuh refreshing) saya langsung mengontak adek kelas saya yang stay di Jogja, namanya Badiah. Thanks to Diah, saya diizinkan nginep di kost-nya dan bahkan besoknya diajak jalan-jalan keliling Jogja naik motor. Really appreciate your warm hospitality, Diah! ^_^

And here are some pictures I take from the show :

Tempat duduk di deretan bagian belakang dan mas-mas sound system

Para Guest Star saat talkshow di radio. Mukanya Pandji keliatan masih ngantuk ya.

Setting di dalam Gedung Olah Raga UNY. Bagian atas banyak yang tidak terisi.

All comics after performing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam