Langsung ke konten utama

{Event Report] #FOURGASM – Momentum ulangtahun ke-4 komunitas @StandupIndoSMG

Sabtu yang padat.

Tanggal 26 September 2015 lalu adalah perayaan ulangtahun ke-4 komunitas Standup Comedy kota Semarang (S.U.C.K.S) dimana mereka mengadakan gelaran komedi bertajuk "Fourgasm" dengan mendatangkan empat komika ibukota : Muhadkly Acho, Awwe, Wira dan Indra. Saya udah pernah liat perform Acho sebelumnya di Jogja, but I'd love to see him again. Sedangkan Awwe, yah siapa sih yang nggak mau liat Presiden komunitas Standup Comedy Indonesia ini? Lalu ada Indra dan Wira yang beberapa kali saya lihat di Kompas TV.

Maka dari itulah, ketika saya melihat informasi acara ini di twitter @StandupIndoSMG, saya langsung menyatakan diri untuk nonton acara ini. 26 September saya bakal kesana!

Beberapa hari menjelang acara, saya diberitahu HRD kalo di tempat kerja saya bakalan ada Panggung hiburan Kolaborasi pada hari Sabtu, 26 September. Kalau saya diminta jadi MC, saya jelas terancam nggak bisa nonton #Fourgasm.
Saya sudah minta izin pada HRD supaya mereka menunjuk orang lain saja sebagai MC. Saya memohon pada mereka, berdalih bahwa hari itu saya ada acara ke Kudus dan harus berangkat Sabtu sore naik travel. “Orang lain kan banyak, Bu, yang bisa jadi MC. Kalau enggak, gini aja deh. Saya bakal bantuin jadi MC tapi setengah acara aja. Jam 5 sore saya pamit”

Dan tentu saja permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh HRD.

“Acaranya selesai jam 19.30 Dev. Kalau bukan kamu yang menghandle sebagai MC, lalu siapa lagi? Masak kita harus serahin tanggung jawab MC ke anak baru? Ya jelas resiko lah”

Dan dengan keputusan mutlak tersebut, saya akhirnya menunaikan tugas sebagai MC di acara Panggung Hiburan yang dihadiri lebih dari 3000 karyawan.

Bukan, itu bukan Dewi Hughes
“Kita joget sama-sama ya..”
Tapi saya udah niat banget mau nonton acara #Fourgasm ini. Saya udah bela-belain ngebis ke Indomaret I-Point Pandanaran Semarang malam-malam biar dapat tiket pre-sale. Kalau nggak jadi nonton, semuanya jelas sia-sia. Saya harus tetap nonton, gimana pun caranya.
Maka pukul 19.30 setelah acara Panggung Kolaborasi di kantor saya selesai, saya langsung cabut ke IKIP PGRI. Masih dengan dandanan MC yang hebring itu.

Untungnya, begitu acara panggung hiburan selesai dan karyawan pada bubar, ada dua orang karyawan yang juga sama-sama mau pulang ke Semarang. Namanya Viki dan Mbak Iie.

"Mbak Devi mau pulang ke Semarang juga? Ya udah sini, nebeng aku aja" kata Viki.

Mungkin karena saya udah bertekad bulat mau nonton acara Standup Comedy ini, sehingga Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bantuan pada saya untuk nonton. Dengan membonceng sepeda motor, saya bisa sampai ke IKIP PGRI kurang dari 1 jam. Coba bayangin kalau saya naik bus. Paling 2 jam saya baru nyampe. Kadang alam semesta punya cara sendiri untuk mendukung mewujudkan sebuah keinginan :)

Sampai di IKIP PGRI, saya naik ke lantai 7 dan tentu saja pintu Auditorium udah ditutup. Saya buka pintunya perlahan. Beberapa anak komunitas menoleh. Untuk menutupi malu, saya menggunakan suara saya dengan se-wibawa mungkin (yang tentu saja mustahil, mengingat saya begitu ngos-ngosan karena berjalan cepat dari pintu masuk ke lantai 7)

"Selamat malam. Maaf saya telat masuk. Saya punya tiket reguler, kira-kira ada tempat kosong nggak?"

Salah satu anak komunitas yang memakai topi menunjuk kursi di sebelah kiri panggung, agak di belakang. Ada beberapa kursi yang kosong, tapi kursi itu diapit oleh cowok-cowok. Bodo amat. Yang penting nonton. *bandel*

Ketika saya duduk, yang tampil adalah Wira sebagai komika kedua. Itu artinya, saya ketinggalan performance Indra yang kemayu. Dan saya juga (sepertinya) ketinggalan performance komika pembuka (kalo ada). But it's okay. Malam itu, urutan komika yang tampil adalah sebagai berikut :

1. Indra Frimawan (@Frimawan)Too bad I didn't watch his performance. Seandainya saja acara panggung hiburan bisa selesai lebih awal...

2. Wira Setianagara (@wiranagara)Setelah permisa-permisi dengan mas-mas yang duduk di kanan dan kiri saya, saya pun duduk. Saat itu, Wira sudah setengah main. Masih dengan gayanya yang puitik ala pujangga. "Jepara. Jerat Penuh Asmara..." selorohnya saat melihat rombongan komunitas Standup Comedy Jepara.
Selepas membawakan materi tentang cinta-cintaan, Wira yang juga pernah tinggal di Jogja ini menyinggung soal bakpao Mega Jaya yang kerap wira-wiri.

"Kalo sore, selalu musik sountrack-nya udah kedengeran. Teng..tengteng..tengtengteng... Cobalah coba, bakpao yang halal, bakpao Mega Jaya enak rasanya...."

"Halal, lho!" sambung penonton Semarang, termasuk saya, yang hapal banget sama jingle iklan ini.

3. Andy Wijaya (@awwe_)
Awwe muncul sebagai komika ketiga. Saya sudah sering banget nonton Awwe di TV atau Youtube, dan pendapat saya tentang dia adalah : slengean. Celotehnya bisa menusuk kalbu dan bikin sakit hati, tapi kadang-kadang Awwe juga bisa bikin terpingkal-pingkal saat menghina seseorang. Mirip sama becandaan temen-temen cowok di sekolah saya kalo lagi kumpul.

"Elu pernah masuk WC umum? Ah, gila. Kadang-kadang masih ada aja orang norak yang habis make WC umum tapi nggak disiram. Masih ada bekasnya yang ngambang. Kadang-kadang baunya juga kelewatan. Asli, bau banget! Gua rasa ya, pas nyemplung ke septic tank, tuh tokai juga pasti dicemooh sama sesama tokai lainnya"

Agak bikin mual? Well itu belum seberapa. Selama hampir 20 menit, Awwe masih bicara soal hal-hal seputar ekskresi manusia. Untung aja waktu itu saya kecapekan, jadi agak ngantuk dan sepenuhnya mendengar ocehan jijay itu. Hehehehe..

4. Muhadkly Acho (@Muhadkly)
Acho disimpan sebagai amunisi terakhir dalam acara #Fourgasm ini. Sama seperti penampilannya beberapa waktu lalu di Jogja, Acho membuka materinya tentang Tanjung Priok.

"Di Tanjung Priok mah nggak ada vampir. Percaya sama gua. Drakula juga nggak bakal cocok. Elu bayangin aja, ada makhluk pakai jas item, jalan-jalan di malam hari. Bukannya dapat mangsa, dia malah kena palak. Dikira orang tajir"




Selain materinya tentang Tanjung Priok, Acho juga membawa materi seputar orangtua dan model-model pergaulan anak sekarang. Hingga tak terasa waktu sudah pukul 22.30 dan acara berakhir dengan foto bersama.

Menurut info yang saya dapat dari Syukron Alhakim, temen yang juga ikutan nonton acara ini, acaranya molor. Open Gate jam 19.30, dan acaranya baru mulai jam 20.00.
Di ulangtahun yang ke empat ini, para anggota komunitas berdandan ala olahragawan. Ada yang jadi pemain basket, karateka, bulu tangkis dan penyelam. "Ini karena kita lagi kurang kerjaan aja sih" kata mereka.

Dibandingkan dengan momen #Penjambo3ngTawaRakdjat di tahun sebelumnya, acara kali ini terkesan lebih sepi. Saya lihat ada banyak kursi di barisan belakang yang masih kosong. Mungkin karena faktor komika yang diundang, atau karena acaranya pas tanggal tua ya? Hehehe

But still, this show is unforgettable. Di akhir acara, Wira sempat menulis tweet gini "Makasih juga untuk xpenonton Semarang yang mau diajak encore nyanyi Bakpao Mega Jaya" hehehe...

Well.. congratulation and happy birthday for @StandupIndoSMG ! Semoga di usia yang ke-4 semakin maju, semakin ramai anggotanya dan bisa jadi wadah berekspresi komika lokal Semarang. Cheers!

Foto pas acara tiup lilin
Ketemu adek-adek kelas STM dari jurusan Elektronika Industri
Our picture with the comics. Yay!!
Acho, Wira, Indra dan Awwe pas dijemput dari Bandara
Indra on stage
Wira yang puitis
Awwe si presiden
Acho! Hidup - mati, Acho!


*foto-foto komika diambil dari Twitter @StandupIndoSMG. Follow their account for more info / events of Standup Comedy in Semarang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam