Sabtu 31 Agustus 2013 jam 08.00, ruang Departemen Planning.
Alkisah diputuskan bahwa kami akan beres-beres dan pindah-pindah. Yah.. nggak semuanya sih. Cuma empat orang yang posisi tempat duduknya berpindah.
Yeah, empat orang yang terpilih.
Kenapa pakai dipindah segala?
alasan utamanya karena Departemen Planning dibagi sekarang dibagi jadi dua tim : Sport Shirt dan Dress Shirt. Dua kubu ini masing-masing terdiri dari 6 orang. Biar gak rancu dan memudahkan koordinasi antar tim (taela!) maka disusunlah layout tempat duduk baru.
alasan kedua-nya? Kami banyak browsing internet tanpa diawasi. Heu heu heu..
Semula layout-nya gini :
trus sama Pak Aris Sumartanto (si jawara IT sekaligus tangan kanan Ibu Kepala Departemen), layout-nya diganti jadi kayak gini :
Note : area tengah itu dikasih warna merah soalnya disitulah Hot Spot yang sesungguhnya. Area uji nyali. Dibutuhkan mental baja untuk duduk di depan Bu Bos. Nggak bisa ngantuk-ngantuk (emangnya elo berani tertidur di depan Bos elo pas lagi kerja?) Kalau kita iseng browsing di internet, pasti Bu Bos langsung 'ngintip' situs apa yang lagi kita buka.
Yeah, the end of your fun times.
And now, I switch my sitting position with Ivoni Rahmasari. Letaknya dibelakang Ibu kepala. Sekali lagi, di belakang beliau.
Jadi posisi kami saling memunggungi. Enak dong? Wew.. enak dari Hongkong!
Justru disinilah akhir dari main-mainmu, Nak.
Ibu kepala memang membelakangi saya. Tapi monitor komputer saya kan tetap berada di posisi 'strategis' dimana Ibu kepala hanya perlu menoleh 45" untuk mengetahui apakah saya lagi kerja atau buka Kaskus.
Hadehh.. Nasib.
Posisi duduk saya juga di dekat pintu ruang planning yang bersebelahan dengan Departemen Finishing / Packing. Kalau itu pintu terbuka sedikit (karena ada yang baru masuk atau keluar) langsung deh "wuuusshhhh" suara bising itu terdengar dan menyeruak masuk.
Mulai dari suara lakban yang dibuka ("Wekkk!!"), suara karton yang lagi ditumpuk-tumpuk ("Buk! Buk! Buk!!), suara mesin blower.
Dan terutama suara para supervisor yang berteriak-teriak.
"Doniii,, laporan daily production manaa??!!"
"Atiikkk,,,,, telpon dari Mbak Hesty!"
"Ini siapa yang ngepriiinnt?!? Kertasnya nyangkut woy!"
"Siapa yang ambil sandalkuuu?!!"
Departmen finishing itu gak punya ruang khusus. Meja para supervisor, komputer, meja telpon dan printer terletak tidak jauh dari mesin ironing. Di belakang meja itu ada rak lalu mesin blower yang setia berbunyi dan 'meniup' potongan benang yang menempel di garment.
Mungkin karena sekitarnya ramai gitu, para supervisor itu menggunakan suara ekstra keras untuk sekedar mencari sendal.
Dan suara keras itu, ehm, sampai ke ruang PPMC (yang merupakan ruang paling sunyi di seluruh gedung. Serius!)
Tapi kalau dipikir, disitulah seninya ya? Kalau cuma dipikir dari sisi jeleknya sih, rasanya pasti pengen menggerutu terus. Pengen complaint dan berulang-ulang bilang "Ini sungguh nggak adil!"
But sometimes, i think i need to calm down dan think in opposite way : Andaikan aku nggak dipindah, apa yang terjadi?
Susah kalo mau jalan ke Mbak Febri dan tanya-tanya fabric. Nggak boleh sering-sering menguap di depan Ibu Kepala. Dingin karena berhadapan langsung dengan 2 air conditioner sekaligus.
Dengan dipindah di posisi seperti ini, at least aku dapat suasana baru setelah hampir 8 bulan duduk di tempat yang sama. Dan jadi sering-sering gerak untuk menutup pintu yang terbuka lebar (iya, soalnya kadang ada yang buka pintunya terlalu lebar sehingga pintunya gak langsung kembali menutup)
Jadi bisa curi-curi waktu buat ngemil (kalo duduk di depan Ibu Kepala masak mau nyomot kue? tengsin ih!)
See? Nggak selamanya pindah itu buruk. Tergantung dari sisi mana kamu memandangnya.
Have the best day for you, all ^_^
Alkisah diputuskan bahwa kami akan beres-beres dan pindah-pindah. Yah.. nggak semuanya sih. Cuma empat orang yang posisi tempat duduknya berpindah.
Yeah, empat orang yang terpilih.
Kenapa pakai dipindah segala?
alasan utamanya karena Departemen Planning dibagi sekarang dibagi jadi dua tim : Sport Shirt dan Dress Shirt. Dua kubu ini masing-masing terdiri dari 6 orang. Biar gak rancu dan memudahkan koordinasi antar tim (taela!) maka disusunlah layout tempat duduk baru.
alasan kedua-nya? Kami banyak browsing internet tanpa diawasi. Heu heu heu..
Semula layout-nya gini :
layout ruangnya bentuk huruf L. Area putih itu saking luasnya bisa dipakai tempat buat main lompat tali. |
trus sama Pak Aris Sumartanto (si jawara IT sekaligus tangan kanan Ibu Kepala Departemen), layout-nya diganti jadi kayak gini :
Note : area tengah itu dikasih warna merah soalnya disitulah Hot Spot yang sesungguhnya. Area uji nyali. Dibutuhkan mental baja untuk duduk di depan Bu Bos. Nggak bisa ngantuk-ngantuk (emangnya elo berani tertidur di depan Bos elo pas lagi kerja?) Kalau kita iseng browsing di internet, pasti Bu Bos langsung 'ngintip' situs apa yang lagi kita buka.
Yeah, the end of your fun times.
And now, I switch my sitting position with Ivoni Rahmasari. Letaknya dibelakang Ibu kepala. Sekali lagi, di belakang beliau.
Jadi posisi kami saling memunggungi. Enak dong? Wew.. enak dari Hongkong!
Justru disinilah akhir dari main-mainmu, Nak.
Ibu kepala memang membelakangi saya. Tapi monitor komputer saya kan tetap berada di posisi 'strategis' dimana Ibu kepala hanya perlu menoleh 45" untuk mengetahui apakah saya lagi kerja atau buka Kaskus.
Hadehh.. Nasib.
Posisi duduk saya juga di dekat pintu ruang planning yang bersebelahan dengan Departemen Finishing / Packing. Kalau itu pintu terbuka sedikit (karena ada yang baru masuk atau keluar) langsung deh "wuuusshhhh" suara bising itu terdengar dan menyeruak masuk.
Mulai dari suara lakban yang dibuka ("Wekkk!!"), suara karton yang lagi ditumpuk-tumpuk ("Buk! Buk! Buk!!), suara mesin blower.
Dan terutama suara para supervisor yang berteriak-teriak.
"Doniii,, laporan daily production manaa??!!"
"Atiikkk,,,,, telpon dari Mbak Hesty!"
"Ini siapa yang ngepriiinnt?!? Kertasnya nyangkut woy!"
"Siapa yang ambil sandalkuuu?!!"
Departmen finishing itu gak punya ruang khusus. Meja para supervisor, komputer, meja telpon dan printer terletak tidak jauh dari mesin ironing. Di belakang meja itu ada rak lalu mesin blower yang setia berbunyi dan 'meniup' potongan benang yang menempel di garment.
Mungkin karena sekitarnya ramai gitu, para supervisor itu menggunakan suara ekstra keras untuk sekedar mencari sendal.
Dan suara keras itu, ehm, sampai ke ruang PPMC (yang merupakan ruang paling sunyi di seluruh gedung. Serius!)
Tapi kalau dipikir, disitulah seninya ya? Kalau cuma dipikir dari sisi jeleknya sih, rasanya pasti pengen menggerutu terus. Pengen complaint dan berulang-ulang bilang "Ini sungguh nggak adil!"
But sometimes, i think i need to calm down dan think in opposite way : Andaikan aku nggak dipindah, apa yang terjadi?
Susah kalo mau jalan ke Mbak Febri dan tanya-tanya fabric. Nggak boleh sering-sering menguap di depan Ibu Kepala. Dingin karena berhadapan langsung dengan 2 air conditioner sekaligus.
Dengan dipindah di posisi seperti ini, at least aku dapat suasana baru setelah hampir 8 bulan duduk di tempat yang sama. Dan jadi sering-sering gerak untuk menutup pintu yang terbuka lebar (iya, soalnya kadang ada yang buka pintunya terlalu lebar sehingga pintunya gak langsung kembali menutup)
Jadi bisa curi-curi waktu buat ngemil (kalo duduk di depan Ibu Kepala masak mau nyomot kue? tengsin ih!)
See? Nggak selamanya pindah itu buruk. Tergantung dari sisi mana kamu memandangnya.
Have the best day for you, all ^_^
Komentar
Posting Komentar