Langsung ke konten utama

Kenalkan, ini Rick.

Oke, saya tau saya sudah 'menelantarkan' blog ini sejak dua bulan lalu. Bukan berarti saya nggak sayang sama kamu, my blog *ngelus-elus monitor*

Jadi alasannya kenapa? Banyak kerjaan? Ah, basi. Koneksi internet eror? Bohong. Jelas-jelas tiap hari surfing melulu pakai komputer kantor.


Oke, oke, alasannya adalah : saya baru beli telepon genggam, alias handphone. Atau Cell-phone, kata orang Amrik. Atau Keitai kata Doraemon. Apapun sebutan yang kamu mau.

Yep, setelah Black Beauty alias CROSS D6X dinyatakan negatif untuk diperbaiki (soalnya CPU-nya rusak berat dan belum ada ganti spare part-nya) maka saya terkatung-katung dengan handphone lain, Mito touchscreen yg dulu dibeli sama adek saya.
Handphone ini warnanya juga item, suaranya kenceng, ada TV analog (khas HP buatan Cina getoh) tapiii.. bikin emosi kalau mau dipake buat telpon atau sms. Kartu IM3 saya mendadak kehilangan sinyal. SMS banyak yang ter-pending. Kalo kamu kirim sms ke nomer saya pada siang hari, maka sms itu baru akan saya terima tengah malam.
Gimana nggak bikin kesel ? Itu hape emang antik sih.

That's why, setelah terima gaji pada tanggal 31 May 2013, setelah semedi untuk memantapkan hati [*lebay*] maka saya memutuskan untuk membeli handphone. 


Ini luarbiasa loh, soalnya saya bukan tech geek yang melek gadget. Pokoknya kalo handphone itu bisa dipake buat sms, telpon sama maenan facebook, itu udah cukup. Alhasil, selama ini cenderung pilih hp abal-abal. Faktor kedua : harganya murah (bukan pedit, tapi emang alokasi budgetnya cekak). 
Sekedar kilas balik, bulan Mei 2012 saya beli Cross Dorayaki warna pink. Imut dan bikin banyak orang kepengen karena bentuknya yang mirip compact powder cewek.

My former soulmate =P

 Tapi si pinky itu gak bertahan lama. Nggak nyampe setahun. Karena si pinky ini modelnya slider, begitu kabel portable-nya aus, ya udah. LCD-nya putih semua. The End.

Habis itu beli Cross D6X yg harganya cuma 300ribu. Si Black Beauty ini lumayan asik. Dual SIM, MP3nya kenceng banget suaranya, buat video juga ada. Kamera kualitas VGA. Dan teteupp... ada TV analognya (tau sendiri dong hp China).
Setelah mengalami beberapa kali jatuh (termasuk secara tragis jatuh di lantai sumur pas hujan-hujan di malam tahun baru 2013), Black Beauty inipun tutup usia di bulan ke-6.


Karena belum ada budget buat beli Hape baru, selama 1 bulan saya pakai another blackie, Mito touchscreen. Tapi ya, seperti udah disebut sebelumnya, saya bolak-balik makan hati sama si blackie yg kedua ini.


Handphone 'lungsuran' dari adek yang sering bikin emosi dan IL-SIL (ilang sinyal)


Finally, Ladies and Gentlemen, on Sunday June 2nd 2013 I decided to buy new cellphone. Dengan dibantu Mas Ferry, kerabat kami yang baik nian hatinya, kami ke Tlogosari.


Karena lagi musim Android, maka saya milih Samsung. Apalagi budget cuma ada 1.2 jutaan. Setelah berkeliling di tiga counter handphone untuk melihat-lihat (yang paling murah) saya kepengen punya Galaxy Ch@t. Kalo tipe Galaxy Young terlalu kecil, udah gitu full touchscreen semua. 


Maka begitulah. Handphone dipilih. Segel dibuka. Transaksi dilakukan. Aplikasi gratis diunduhkan. Jam 13.00 handphone itu resmi saya boyong. Saya beri nama Maverick alias Rick.


welcome Rick! *jabat tangan*

Dari sinilah kebiasaan dimulai. Namanya juga smartphone berbasis android, aplikasi social media sudah otomatis tersambung. Maverick ini juga sudah disingkronisasi dengan Twitter, Facebook, We Chat, Kakao Talk, Line dan Whazzap. Jadi kalau ada yg komen di FB, mention di Twitter, chat di Line gitu langsung masuk.


Kesimpulannya : selama HP ini dinyalakan, itu berarti saya terhubung ke dunia maya. Simpelnya : I am always available for the world in social media.


Mulai deh, setiap pagi pas bangun tidur, sambil kucek-kucek mata, jari saya secara otomatis meraih Maverick. 


Ngapain? Baca tweets. Lihat wall. Ngobrol di Line.

Pas makan juga sama. Tangan kanan pegang sendok, tangan kiri pegang handphone. 

Baca tweets. Lihat wall. Ngobrol di Line.

Even (sorry) I often replace my books with this cell. When I go to the loo, I brought my cell with me. Baca tweets. Lihat wall. Gitu terus.

Di tempat kerjapun, kalau lagi sepi tugas, pasti mata saya tertuju ke Maverick. Baca tweets. Lihat wall. Update status. Nulis tweets (paling enak online di kantor, sinyalnya mancapp banget)

Sejak ada handphone ini, saya bisa kepo di Twitternya Bayu. Bisa tau yang dia tulis dan apa yang dia rasakan. Bisa sering mention dia dan kasih perhatian.

Bisa terhibur dengan 'punchline' atau tweets dari para Comic yang saya follow.

Bisa dapet kata-kata motivasi. Bisa dapat info menarik dari luar negeri yang bahkan belum diliput oleh wartawan nasional.

Jadi begitulah, my dear blog. Saya begitu terlena dengan Twitter dan konconya sehingga melupakan kamu. Saya harap kamu mau memaafkan saya.


Tapi sebenarnya, selama ini sudah banyak draft-draft tulisan yang rencananya mau saya pajang di Blog. Tapi apalah daya, karena waktu dan keasyikan main, akhirnya draft itu nggak segera selesai dan di share di Blog.

Well.. I guess I can't say more words than sorry, and you're going to be very bored seeing me say it. I can't promise I will post once a day, perhaps only once a week.

But let me tell you : I will not stop writing here.


Never.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam