Wes Anderson, at last! Akhirnya saya kesampaian nonton film karya Wes Anderson di bioskop Indonesia! Now I can scratch that off my bucket list. Haha! Kenapa saya bersemangat? Karena sepengetahuan saya belum pernah ada satu pun film Wes Anderson yang ditayangkan di bioskop Indonesia, sejak Rushmore sampai Asteroid City. Saya tidak berlangganan platform streaming, jadi tidak tahu apakah film-film Wes Anderson ada di Netflix, HBO, atau Disney. Kalau pun ada, saya juga belum pernah nonton karena bagi saya film dari sutradara auteur seperti itu harus ditonton di layar besar, bukan layar ponsel atau gawai lain. Tapi meski belum pernah menonton karya filmnya, saya toh membaca beberapa artikel di internet dan cuitan tentang gaya khas Wes Anderson di film-film buatannya, yaitu : Pengaturan komponen visual (aktor, benda-benda, latar belakang) secara simetris. Nuansa warna palet. Ekspresi katakter filmnya yang nyaris tanpa senyum dan dialog yang kaku, tapi masih terasa kocak. Pada hari Sabt...
"S.O.S -- There's Devi in disguise...."
Ini adalah blog Devi Oktavia, yang kadang menyamar dengan topeng remaja, dan ini sebagai diary galaunya. Kadang bertindak seperti reporter, dan ini adalah korannya. Kadang berlagak seperti pencerita, dan ini adalah panggung kecilnya. Kadang menjadi dirinya sendiri, dan inilah coretan keluh kesahnya. Selamat datang dan selamat membaca.