Langsung ke konten utama

Saya Kembali !

Prolog : Blog ini terakhir diisi pada 6 Juni 2018, yang artinya sudah hampir lima tahun (60 bulan, lebih tepatnya) si pemilik blog tidak memperbarui postingan atau sekadar menjawab komentar. 60 bulan. Taruhlah 1 bulan ada 30 hari, berarti selama 1800 hari blog ini terkatung-katung tanpa nasib jelas. Dilanjut segan, ditutup tak mau. Alamat blog ini masih disematkan secara gagah di akun Instagram (yang lama) dan Twitter, namun sama sekali tak ada interaksi.

Hari ini, entah dibisiki oleh angin macam apa, si pemilik blog akhirnya kembali. Diraihnya telepon seluler, lalu memasukkan account name blogger, dan password.

Bismillah, batinnya. Aku mau nulis lagi. Dan jemarinya pun mulai mengetik...

- - - - - - - - - -

Halo, teman-teman.

Walaupun saya tidak punya kontrak atau keterikatan dengan janji apapun perihal tulis-menulis di blog, tapi saya merasa harus minta maaf karena tidak pernah menelurkan tulisan baru di blog ini sejak 6 Juni 2018. Tuisan terakhir saya, seperti yang bisa kalian lihat, adalah tentang cowok-cowok selebriti kece yang namanya saya urutkan dari A sampai Z. Bukan tulisan yang prestisius dan penting, memang. Mana responnya juga sepi, pulak. Paahal saya nyiapin daftarnya lebih dari dua bulan tau nggak, huhuhu...

Saya tidak sepenuhnya pergi, kok. Di kala senggang, kadang saya buka satu-dua postingan saya sendiri. Selain untuk mengoreksi gaya tulisan lama, juga untuk menambah jumlah kunjungan. Lumayan, angka views-nya bisa nambah.


Dari hasil pengamatan saya, postingan yang paling banyak dilihat adalah cerita ketika saya mulai kerja. Selain ramai views-nya, komentarnya juga ramai. Kebanyakan komentar dari para lulusan baru yang sedang mencari kerja atau mendapat tawaran pekerjaan di kantor saya sekarang (ciyee, kantor... ehem). Para fresh graduate ini biasanya googling (sudah pasti), dan hasil pencarian mereka salah satunya mengarah ke blog saya ini. Malahan sering juga, beberapa dari mereka yang akhirnya diterima bekerja di sini kemudian dikenalkan ke departemen saya, biasanya akan menegur, "eh, Mbak ini yang punya blog itu, ya?" ketika saya menyebutkan nama. Saya yang ditanya begitu biasanya mesem-mesem saja. "Iya, saya yang punya blog itu.."

Kadang-kadang saya tambahi kalimat "yah, beginilah wujud asli saya, Mas, Mbak..." sambil saya menyeringai ke mereka, lalu memperlihatkan cakar-cakar panjang dan di kepala saya tumbuh tanduk.


Nggak, ding.


Jumlah tulisan di blog ini adalah 140 sejak pertama blog ini dimulai pada 2011 dan semuanya acak karena saya sadar betul bahwa saya tidak punya inteligensia yang cukup untuk menjadikan blog ini khusus membahas film, serial TV, buku, apakagi soal karir. Come on, I've been working on the same place more than 11 years and you expect me talking about career leap?


Seratus empat puluh tulisan. Itu jumlah yang cukup untuk dijadikan sebuah buku. Tapi pertanyaannya, apakah ada mau membaca?

Blog ini pun begitu. Jika saya menambah dua posting per minggu, apakah blog ini masih ditengok? Sejujurnya, saya ragu.

Saya ragu masih ada yang akan meluangkan waktu untuk klik deviindisguise.blogspot.com di tengah-tengah sosial media yang didominasi oleh video dan gambar. Aktivitas menulis sudah terasa asing.

Bahkan di WhatsApp saja orang-orang bilang "terima kasih" pakai sticker instead of diketik. Ditambah lagi makin ke sini orang-orang tuh punya attention span yang semakin pendek.

Bagi orang-orang ini, membaca tulisan panjang itu menjemukan. Apalagi yang modelnya berparagraf-paragraf kayak gini.


Terus gimana, dong?


Saya akhirnya melongok kembali ke dalam diri saya : apakah saya mau tetap menulis, meskipun tidak ada yang membaca dan tidak ada yang peduli?


Terus saya mikir, di Twitter aja sejak 2009 saya udah nge-rants, sambat, dan ngomyang sendiri meskipun tidak dianggap. Toh saya baik-baik aja meskipun tidak ada yang merespon apa yang saya post.

Twitter itu kan bisa dibilang micro-blogging.

Jadi harusnya, mau ada yang ngewaro apa enggak, nulis mah nulis aja.

Begitu kata saya dalam hati.


Itulah mengapa, hari ini, saya memutuskan untuk mengisi kembali blog ini, minimal satu postingan baru dalam 1 minggu, di-post setiap hari Sabtu. Kenapa hari Sabtu? Karena saya maunya gitu. Ini kan blog saya.


Akhir kata, saya berterima kasih untuk semua orang yang masih sesekali mengunjungi blog ini, baik itu yang nggak sengaja kepencet atau yang beneran nyari. Makasih banyak udah baca-baca tulisannya.


Sampai jumpa di postingan yang baru.


Love you,

Devi Okta

@Alwaysdevi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

i can't believe i have been three years here (part 4 - End)

Chapter #4 : The Planning World  Ah, akhirnya diterusin juga ceritanya. Pada waktu postingan ini pertama dibuat, saya genap tiga tahun kerja di PT USG, hence the title. Kemudian saya lanjutkan ceritanya, lalu sempat vakum, lalu posting lagi cerita lanjutannya, dan vakum lagi cukup lamaaaaaaa di chapter tiga. Ketika chapter empat ini saya susun, saya sudah bekerja di perusahaan ini selama uhmm... delapan puluh sembilan bulan. Sudah menjelang sewindu. Masih ingat kan, hitungan matematika sewindu itu berapa tahun? Gara-gara cerita ini juga, banyak sekali email-email yang masuk ke Gmail dari para calon pelamar kerja yang nanya-nanya soal PT USG kepada saya. Umumnya mereka ini para lulusan baru alias fresh graduate yang lagi nyari kerja, terus mereka lihat lowongan di PT USG sebagai PPMC. Karena nggak paham apa itu PPMC, mereka akhirnya buka Google, terus ngetik keyword "PPMC." Hasil penelusuran mereka salah satunya mengarah ke postingan ini Rata-rata dari mereka adala

Hompimpa (Sebuah puisi dari Tengsoe Tjahjono)

Puisi Hompimpa karangan Tengsoe Tjahjono pertama kali saya ketahui saat kelas 1 SMP. Tepatnya saat classmeeting yang diadakan pasca ulangan umum. Sekolah saya SMP Negeri 6 Semarang mengadakan beberapa lomba. Yah, buat ngisi hari aja sih. Supaya murid-muridnya nggak nganggur gitu. Waktu itu Bu Tamsih (salah satu pengajar Bahasa Indonesia) mengadakan lomba deklamasi puisi Hom-Pim-Pa untuk anak-anak kelas tiga. Syaratnya : saat deklamasi puisi, satu kelas harus maju semua. Tidak boleh hanya satu orang yang maju deklamasi mewakili kelas mereka. Pokoknya, satu kelas maju bareng. Tampil di tengah-tengah lapangan. Ditonton oleh kelas satu dan kelas dua. Asik ya? Tampil rombongan, gitu. Jadi bisa dilihat kekompakan masing-masing kelas. Kalau satu orang salah, ya satu kelas bisa ancur. Pernah ada kelas yang tampil bagus banget di awal. Setelah memasuki bagian tengah-tengah, ada murid yang suaranya cempreng dan cengengesan (sungguh kombinasi yang absurd, hehe) yang tentu saja membuat semua penon

I can't believe i have been three years here

my desk, June 14th 2013 I can't believe i have been three years here. Yep, it is my 3rd year in PT Ungaran Sari Garment. After all the stormy periods, exhausted time, crazy works and many stuffs, I am still alive. Let me emphasize. I - CAN - SURVIVE. Hahaha.. Wow. Waktu cepat sekali berlalu ya? Ceritanya bakal panjang nih. Kalo kamu udah bosen, mending pindah channel aja gih. Biar kayak sinetron, saya akan membagi cerita kilas balik ini dalam beberapa chapter. Dan ini, ladies and gentlement, adalah bagian satu. Chapter #1 : The Beginning Almost three years ago, in 14th June 2010 I was called to be receptionist at Front Office PA1. Nggak kebayang senengnya waktu saya dikasih tau : Kamu keterima. Besok senin mulai masuk ya. Ya Robbi, saya bakal kerja! Setelah hampir satu minggu bolak-balik buat interview, test tertulis, dan test kesehatan, akhirnya besok Senin saya resmi jadi seorang karyawan. Saya bukan anak sekolah lagi! Saya bakal cari duit sendiri! Ay, karam