Waktu mengetik posting hari ini, saya baru sadar kayaknya setting waktu di blog saya masih nunjukin time setting Amerika deh. Postingan
sebelumnya saya publish hari Jumat tanggal 18 Oktober, tapi yang muncul di
headingnya masih tanggal 17 Oktober.
Okelah, nanti saya akan cari tau bagaimana men-setting
tanggal kita.
Sekarang cerita dulu. Siapin permen biar sesuai sama
judulnya.
Once upon a day, there was two bestfriends. Namanya? Ehm…
sebut aja Jack dan Jill, biar simpel. Mereka sedang berjalan dan akhirnya tiba
di tempat yang penuh permen. Iya, permen. It’s a Land of Candies.
Ada permen lolipop, permen coklat, permen mint, permen
kunyah, pokoknya banyak deh. *kenapa lidahku jadi kelamutan ya?*
Jack dan Jill jadi girang melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka dia pun sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Jack berjalan cepat dan mengumpulkan sangat banyak permen lolipop ke dalam tas. Lagi dan lagi dan lagi.
Dan sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis
Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". That’s the end of the valley.
Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". That’s the end of the valley.
Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki. Lelaki itu
bertanya kepada Bob.
"Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop?
Apakah permen permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa
yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat
lezat."
Jack terdiam. Ia merasa sangat lelah. Tadi dia sudah
berjalan cepat dan membawa begitu banyak permen yang terasa berat di tasnya.
Dan dia baru sadar bahwa dia belum mencicipi satupun permen yang dia ambil.
“Permennya lupa saya makan...."
Tak berapa lama kemudian, Jill sampai di ujung jalan dan menghampiri Jack. "Jack, kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya."
Tak berapa lama kemudian, Jill sampai di ujung jalan dan menghampiri Jack. "Jack, kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya."
"Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Jack.
"Aku mau mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya enaaakk sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali. Kamu tadi lihat ada bunga-bunga putih yang mirip jelly? Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa
bersama” Jill bercerita panjang lebar. “Kamu sudah mencicipi permen rasa apa saja, Jack?”
Taukah kamu apa jawaban Jack? Lagi-lagi dia cuma bisa
menjawab
“Permennya lupa kumakan…”
Hmmm.
Dalam hidup, ada banyak hal yang ternyata kita lewati begitu
saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita
menjadi Jack di lembah permen yang sibuk mengumpulkan permen, tapi lupa untuk
menikmatinya dan menjadi bahagia.
Jack baru sadar kalau dia melewatkan banyak hal yang indah dari
The Land of Candies. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu dan memasukkan
ke tas, sampai lupa memakannya. Bahkan mencicipi saja tidak.
Try to ask yourself : kapan kamu akan merasa bahagia?
Beberapa orang menjawab "Aku akan bahagia, pada waktu saya sudah menikah"
atau “Nanti, pada waktu saya memiliki rumah sendiri, saya akan bahagia” atau “Saya
nanti akan bahagia pada saat saya telah meraih semua impian saya” atau “Nanti
pada saat penghasilan sudah sangat besar... "
Tuh kan. Jawabannya “Nanti, nanti, nanti, nanti”
Tuh kan. Jawabannya “Nanti, nanti, nanti, nanti”
Pemikiran serba 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat
keras di saat 'sekarang'. Buat apa? Ya tentu saja buat mencapai apa yang kita konsepkan
tentang masa 'nanti' bahagia.
Kadang kalau direnungkan, ternyata kita telah
mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia.
Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di
masa 'nanti' bahagia itu..
Coba deh, sekali-kali pelankan ritme kehidupan kita; pada
saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, atau ada saat
kita mendengarkan cerita lucu temen-temen atau adik-adik kita
Hidup menjadi lebih indah kan?
Seandainya Jack juga berjalan lebih pelan, mungkin dia akan
mendengar suara Jill yang memanggilnya. Mereka akan makan permen bersama,
menikmati pemandangan bersama.
Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah
dikumpulkan. Tapi tentang bagaimana kita menikmatinya dengan berbagi permen
bersama orang lain.
Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan, menyadari setiap gerak tubuh kita, bahkan menyadari setiap hembusan nafas, maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri.
Yuk makan permen sama-sama!
![]() | |
candy candy in the dish, ow many pieces you wish |
Komentar
Posting Komentar