Halo my blog, Devi kembali lagi nih! Apa kabar? *ngusap-usap monitor*
Maaf ya aku menelantarkan kamu, soalnya... wah banyak deh alasannya. Mulai dari kerjaan yang lagi banyak-banyaknya (lagi banjir Advertisement sample nih, jadi harus banyak-banyak follow up ke sample room), lalu memerangi kejahatan di malam hari (hayah!), dan terutama karena sebulan ini saya tergoda pada social media bernama Twitter.
Tapi tenang, my Blog. Hentikan tangis dan rengekamu, sebab sekarang saya sudah kembali!
*musik The Final Countdown*
Saya ngerasa bersalah saat posting ini di blog. Secara ya, ini tuh udah bulan apa, eh malah yang diposting tentang bulan Ramadan yang udah berlalu.
Nggak apa-apa sih. Lagian kalo mau jujur, sebenarnya tulisan ini sudah saya cicil dan komposisikan pada bulan Juli, saat sedang berpuasa (weh, alibi)
Baiklah, i think we better back to the title rather than questioning 'where have you been so far?' or mentioning that 'you are late. Very late to post'
Let me summarizes all precious moment in holy Ramadan this year.
As the title said, tahun ini bulan suci Ramadan jatuh di bulan Juli. Sementara para penganut Islam Muhammadyah sudah mulai puasa sejak Selasa 9 Juli 2013, tokoh-tokoh agama kita dan bapak-bapak staff kepemerintahan itu masih bersidang tentang kapan kepastian mulai puasa.
Karena saya termasuk orang Islam yang 'manut' keputusan pemerintah, maka saya juga ikut menunggu hasil sidang itu. Sekitar pukul 20.00, nonton dari stasiun MetroTV, secara resmi pemerintah mengumumkan bahwa puasa akan dimulai hari Rabu 10 Juli 2013.
Itu berarti, hari Selasa malam adalah tarawih pertama.
Itu berarti juga, musti siap-siap mikir enaknya berbuka pakai apa. (Lah, tarawih sama sahur aja belom, udah mau mikir makanan buka puasa!)
malam tanggal 8 Juli saya chatting pakai aplikasi Line dengan Bayu, Arief dan April. Uwaahh.. senengnya. Arief selalu ngocol dan bikin saya ngikik dari seberang sini.
Heran, ada ya orang bisa pinter mengeluarkan statement dan tanggapan yang tepat, in a funny way. Apakah ini namanya bakat? Entahlah. But Arief is one of my favorite mate yang selalu bikin suasana ramai.
Nggak akan bosen deh ngobrol sama dia. Harusnya dia ikut stand up comedy.
The Gangs of Four. Devi Okta (artisakrobat utama kita), Mas Bayu (kakak dermawan), Dwi Aprilia (Bu Erte), dan inilah dia Arief Rahman (si Gapuk). Lagi pamer Advance-Ipadnya.
Apa yang selalu ada di bulan Ramadan, selain takjil dan tarawih? Buka Bersama! Salah satu agenda yang saya suka dan termasuk yang paling ditunggu-tunggu saat bulan puasa.
As time goes, saya merasa Buka bersama itu bukan cuma sekedar membatalkan puasa bareng-bareng, but more about gathering with your loved people.
Ketemu temen-temen lama yang bisanya cuma komen di facebook, temen-temen yang kerja diluar kota trus baru bisa pulang setahun sekali. Lucu ya, rasanya baru kemarin kita belajar sama-sama di SMK, bercanda di bengkel Elektronika, digojlok sama tentara saat Hansek, lalu sekarang kita bertemu lagi. Bukan sebagai murid, tapi sebagai lulusan. Namun tetap ada predikat abadi yang selalu kita sandang : sebagai Teman.
Di bulan Ramadan ini, saya punya dua keluarga besar (non-genetis). Keluarga Teknik Audio Video dan Keluarga Debat. Dua hal yang nggak bisa dipisah.
Teknik Audio Video itu ibarat istri pertama saya, sementara SEC adalah istri muda saya. Hahahaha .... naluri poligami. (eh salah, harusnya Poliandri ya?)
Buka bersama keluarga SEC (Stemba English Club) sebenarnya direncanakan mau diadakan tanggal 14 Juli. Tapi batal. Soalnya terbengkalai, nggak ada yang serius mau ngurusin.
Pradita-lah yang mengusulkan untuk bukber, tapi dia maunya hanya untuk 'angkatan lawas' seperti angkatanku, angkatan bayu, arief dan april. Tapi banyak yang gak bisa. Arief misalnya, baru bisa pulang di akhir Juli.
But finally, kita kumpul juga. Walaupun errr.. nggak full personil sih. Wisnu, Devi, Aprilia, Arief dan Adji (datang belakangan) ke sekolah tanggal 27 Juli.
Hari Sabtu itu kebetulan pertemuan pertamanya SEC, jadi kami kesana, mengoceh dan memberi motivasi supaya anak-anak yang ikut debat ini betah. Tau sendiri kan, naturenya anak baru. Pertemuan pertama aja membludak, habis itu berkurang..berkurang..dan terus berkurang.. hehehe
Setelah SEC selesai, kira-kira jam 16.00 kami ke tempat Mba Wigati. April nggak ikut, soalnya jam 17.00 dia ada acara bukber sama teman SMP. Kami ke rumah Mbak Wigati, yang hanya berjarak empat rumah dari rumah Mas Bayu. Menengok anaknya yang baru lahir 3 hari lalu. She gave a birth to a handsome son named Dylan Rega Alyasa.
Mba Wigati emang pengen banget punya anak namanya Dylan. Without she knew, Dylan also means Eagle. Kalau nggak salah sih bahasa Latin.
Reyga itu diambil dari nama bapak sama ibunya. Fredy + Wigati = Reyga. Kalau Alyasa itu diambil dari Ilyas. Nama yang jarang banget dipakai, kata Mba Wigati. Padahal Ilyas (seperti nama Nabi Ilyas) adalah nama yang bagus.
Well... I believe all names contain many hopes and pray from parents ^_^
Nggak kerasa udah jam 17.30, hampir mau buka. Kita pamit pulang, walaupun Bu Dwi, ibunya Mba Wigati berkali-kali bilang "kok pulang sih, ini sudah disiapkan makanannya lho". Sementara yang lain cengar-cengir, saya sebagai satu-satunya wanita diantara mereka minta maaf berkali-kali dan berkata berkali-kali bahwa kami harus pulang.
Toh Adji dan Arief juga sebenarnya udah punya agenda sendiri-sendiri. Rasanya nggak enak sih, nolak makanan. Tapi ya mo gimana? Yang lain pada ambil motor, gue cengar-cengir, senyum tulus ala Naysila Mirdad di sinetron dan minta maaf. "Saestu Bu, wangsul mawon. Lain kali aja"
Kami ngantar Mas Bayu pulang ke rumahnya (iya, yang cuma berjarak 4 rumah dari Mbak Wigati, pemirsaah!) dan kita berpisah disitu. Adji sama Arief langsung capcuz. Sementara kami bertiga, setelah diskusi akhirnya mau buka bersama di rumah Mas Bayu.
Aku sih oke-oke aja, padahal dalam hati udah salto 12kali. Can you please repeat once more?
Buka. Puasa. Di. Rumah. Bayu. Bertiga. Sama. Wisnu. Dan. Bayu.
oh God... akhirnya kami bisa mematahkan sebuah kutukan absurd bahwa Devi, Wisnu, Bayu hanya bisa bertemu dalam hari dan bulan yang menunjukkan angka sama.
Kutukan itu hancur! We - Break - The Curse. Muhahahahahahahhaha....! *nari Asereje*
Ehm. Sudah cukup berkhayalnya. Saatnya kembali ke dunia nyata.
Wisnu dan Bayu akhirnya pergi beli makan. Saya dirumah sama ibunya Mas Bayu.
Saya bercengkerama dengan Bu Lilik, ibu Mas Bayu. Beliau baru saja jatuh sakit. Tangannya terbentur kulkas, lalu sempat pingsan. Sekarang rasanya masih ngilu. "Balung tua" kata beliau.
Sempat bed rest, nggak bisa masakin buka puasa dan sahur untuk Mas Bayu, dan sedihnya beliau cuma dapat puasa selama 3 hari pertama. Dan selama beliau sakit, siapa yang merawat dan melayani? Tak lain dan tak bukan, Bayu Aprilian. Anak bungsunya.
Lima belas menit kemudian Wisnu sama Bayu kembali, bawa ayam goreng krispi, es campur, dan buah. Kenapa nggak beli gorengan sih? *menu wajib pas buka puasa. Nggak heran kalo badan gue melar.. heu heu*
Mbak Titin, kakaknya Mas Bayu yang nomer 3 datang sambil bawa nasi. Sempat bantuin goreng tempe dan bikin sayur asem. Done! Mari makaan....!
*eh yang anak kecil itu itu keponakannya Mas Bayu... dia ikutan dipotoh*
Pulang dari rumah Mas Bayu sekitar pukul 19.00, diantar sama Wisnu. Finally... done for today! Another memorable day ^_^
Nyampe rumah, aku baru nyadar : Rupanya mukena-ku ketinggalan di tempat Mas Bayu.
dan rupanya sebagian hatiku juga ketinggalan disana. Ehem. *mulai galau deh*
Maaf ya aku menelantarkan kamu, soalnya... wah banyak deh alasannya. Mulai dari kerjaan yang lagi banyak-banyaknya (lagi banjir Advertisement sample nih, jadi harus banyak-banyak follow up ke sample room), lalu memerangi kejahatan di malam hari (hayah!), dan terutama karena sebulan ini saya tergoda pada social media bernama Twitter.
Tapi tenang, my Blog. Hentikan tangis dan rengekamu, sebab sekarang saya sudah kembali!
*musik The Final Countdown*
Saya ngerasa bersalah saat posting ini di blog. Secara ya, ini tuh udah bulan apa, eh malah yang diposting tentang bulan Ramadan yang udah berlalu.
Nggak apa-apa sih. Lagian kalo mau jujur, sebenarnya tulisan ini sudah saya cicil dan komposisikan pada bulan Juli, saat sedang berpuasa (weh, alibi)
Baiklah, i think we better back to the title rather than questioning 'where have you been so far?' or mentioning that 'you are late. Very late to post'
Let me summarizes all precious moment in holy Ramadan this year.
As the title said, tahun ini bulan suci Ramadan jatuh di bulan Juli. Sementara para penganut Islam Muhammadyah sudah mulai puasa sejak Selasa 9 Juli 2013, tokoh-tokoh agama kita dan bapak-bapak staff kepemerintahan itu masih bersidang tentang kapan kepastian mulai puasa.
Karena saya termasuk orang Islam yang 'manut' keputusan pemerintah, maka saya juga ikut menunggu hasil sidang itu. Sekitar pukul 20.00, nonton dari stasiun MetroTV, secara resmi pemerintah mengumumkan bahwa puasa akan dimulai hari Rabu 10 Juli 2013.
Itu berarti, hari Selasa malam adalah tarawih pertama.
Itu berarti juga, musti siap-siap mikir enaknya berbuka pakai apa. (Lah, tarawih sama sahur aja belom, udah mau mikir makanan buka puasa!)
malam tanggal 8 Juli saya chatting pakai aplikasi Line dengan Bayu, Arief dan April. Uwaahh.. senengnya. Arief selalu ngocol dan bikin saya ngikik dari seberang sini.
Heran, ada ya orang bisa pinter mengeluarkan statement dan tanggapan yang tepat, in a funny way. Apakah ini namanya bakat? Entahlah. But Arief is one of my favorite mate yang selalu bikin suasana ramai.
Nggak akan bosen deh ngobrol sama dia. Harusnya dia ikut stand up comedy.
The Gangs of Four. Devi Okta (artis
Apa yang selalu ada di bulan Ramadan, selain takjil dan tarawih? Buka Bersama! Salah satu agenda yang saya suka dan termasuk yang paling ditunggu-tunggu saat bulan puasa.
As time goes, saya merasa Buka bersama itu bukan cuma sekedar membatalkan puasa bareng-bareng, but more about gathering with your loved people.
Ketemu temen-temen lama yang bisanya cuma komen di facebook, temen-temen yang kerja diluar kota trus baru bisa pulang setahun sekali. Lucu ya, rasanya baru kemarin kita belajar sama-sama di SMK, bercanda di bengkel Elektronika, digojlok sama tentara saat Hansek, lalu sekarang kita bertemu lagi. Bukan sebagai murid, tapi sebagai lulusan. Namun tetap ada predikat abadi yang selalu kita sandang : sebagai Teman.
Di bulan Ramadan ini, saya punya dua keluarga besar (non-genetis). Keluarga Teknik Audio Video dan Keluarga Debat. Dua hal yang nggak bisa dipisah.
Teknik Audio Video itu ibarat istri pertama saya, sementara SEC adalah istri muda saya. Hahahaha .... naluri poligami. (eh salah, harusnya Poliandri ya?)
Buka bersama keluarga SEC (Stemba English Club) sebenarnya direncanakan mau diadakan tanggal 14 Juli. Tapi batal. Soalnya terbengkalai, nggak ada yang serius mau ngurusin.
Pradita-lah yang mengusulkan untuk bukber, tapi dia maunya hanya untuk 'angkatan lawas' seperti angkatanku, angkatan bayu, arief dan april. Tapi banyak yang gak bisa. Arief misalnya, baru bisa pulang di akhir Juli.
But finally, kita kumpul juga. Walaupun errr.. nggak full personil sih. Wisnu, Devi, Aprilia, Arief dan Adji (datang belakangan) ke sekolah tanggal 27 Juli.
Hari Sabtu itu kebetulan pertemuan pertamanya SEC, jadi kami kesana, mengoceh dan memberi motivasi supaya anak-anak yang ikut debat ini betah. Tau sendiri kan, naturenya anak baru. Pertemuan pertama aja membludak, habis itu berkurang..berkurang..dan terus berkurang.. hehehe
Setelah SEC selesai, kira-kira jam 16.00 kami ke tempat Mba Wigati. April nggak ikut, soalnya jam 17.00 dia ada acara bukber sama teman SMP. Kami ke rumah Mbak Wigati, yang hanya berjarak empat rumah dari rumah Mas Bayu. Menengok anaknya yang baru lahir 3 hari lalu. She gave a birth to a handsome son named Dylan Rega Alyasa.
Mba Wigati emang pengen banget punya anak namanya Dylan. Without she knew, Dylan also means Eagle. Kalau nggak salah sih bahasa Latin.
Reyga itu diambil dari nama bapak sama ibunya. Fredy + Wigati = Reyga. Kalau Alyasa itu diambil dari Ilyas. Nama yang jarang banget dipakai, kata Mba Wigati. Padahal Ilyas (seperti nama Nabi Ilyas) adalah nama yang bagus.
Well... I believe all names contain many hopes and pray from parents ^_^
![]() |
Timang-timang anakku sayang.... kalau sudah besar jadi debater ya nang ^_^ |
Nggak kerasa udah jam 17.30, hampir mau buka. Kita pamit pulang, walaupun Bu Dwi, ibunya Mba Wigati berkali-kali bilang "kok pulang sih, ini sudah disiapkan makanannya lho". Sementara yang lain cengar-cengir, saya sebagai satu-satunya wanita diantara mereka minta maaf berkali-kali dan berkata berkali-kali bahwa kami harus pulang.
Toh Adji dan Arief juga sebenarnya udah punya agenda sendiri-sendiri. Rasanya nggak enak sih, nolak makanan. Tapi ya mo gimana? Yang lain pada ambil motor, gue cengar-cengir, senyum tulus ala Naysila Mirdad di sinetron dan minta maaf. "Saestu Bu, wangsul mawon. Lain kali aja"
Kami ngantar Mas Bayu pulang ke rumahnya (iya, yang cuma berjarak 4 rumah dari Mbak Wigati, pemirsaah!) dan kita berpisah disitu. Adji sama Arief langsung capcuz. Sementara kami bertiga, setelah diskusi akhirnya mau buka bersama di rumah Mas Bayu.
Aku sih oke-oke aja, padahal dalam hati udah salto 12kali. Can you please repeat once more?
Buka. Puasa. Di. Rumah. Bayu. Bertiga. Sama. Wisnu. Dan. Bayu.
oh God... akhirnya kami bisa mematahkan sebuah kutukan absurd bahwa Devi, Wisnu, Bayu hanya bisa bertemu dalam hari dan bulan yang menunjukkan angka sama.
Kutukan itu hancur! We - Break - The Curse. Muhahahahahahahhaha....! *nari Asereje*
Ehm. Sudah cukup berkhayalnya. Saatnya kembali ke dunia nyata.
Wisnu dan Bayu akhirnya pergi beli makan. Saya dirumah sama ibunya Mas Bayu.
Saya bercengkerama dengan Bu Lilik, ibu Mas Bayu. Beliau baru saja jatuh sakit. Tangannya terbentur kulkas, lalu sempat pingsan. Sekarang rasanya masih ngilu. "Balung tua" kata beliau.
Sempat bed rest, nggak bisa masakin buka puasa dan sahur untuk Mas Bayu, dan sedihnya beliau cuma dapat puasa selama 3 hari pertama. Dan selama beliau sakit, siapa yang merawat dan melayani? Tak lain dan tak bukan, Bayu Aprilian. Anak bungsunya.
Lima belas menit kemudian Wisnu sama Bayu kembali, bawa ayam goreng krispi, es campur, dan buah. Kenapa nggak beli gorengan sih? *menu wajib pas buka puasa. Nggak heran kalo badan gue melar.. heu heu*
Mbak Titin, kakaknya Mas Bayu yang nomer 3 datang sambil bawa nasi. Sempat bantuin goreng tempe dan bikin sayur asem. Done! Mari makaan....!
![]() | |
"Bukan lagi syuting sinetron Keluarga Cemara |
Pulang dari rumah Mas Bayu sekitar pukul 19.00, diantar sama Wisnu. Finally... done for today! Another memorable day ^_^
Nyampe rumah, aku baru nyadar : Rupanya mukena-ku ketinggalan di tempat Mas Bayu.
dan rupanya sebagian hatiku juga ketinggalan disana. Ehem. *mulai galau deh*
Komentar
Posting Komentar