Snowy adalah kucing betina saya, umurnya sekitar 5 bulan.
Pagi ini sebelum berangkat kerja, tetangga kost memberitahu saya kalau Snowy mati.
"Kucingnya mbak Devi mati", katanya.
"Hah? Kucingku? Yang warnanya putih trus ada warna hitamnya di kepala?"
"Iya, yang babon"
Hati saya remuk.
Pantas saja Snowy tak muncul saat saya kembali ke kost hari Minggu siang, setelah Outbond di Kopeng.
Pantas Snowy tetap tak muncul di malam harinya, saat saya memanggil dan menyiapkan cacahan bandeng.
Pantas saja Misterman, kucing saya yang satunya, mondar-mandir dan mengeong gelisah.
Seandainya saya tahu....
Tidak ada firasat. Saya tidak merasa sesuatu akan terjadi pada Snowy. Hari Sabtu malam mereka masih menemani saya lembur.
Hari Minggu pagi, pukul 05.20 saya berangkat ke Kopeng. Ada acara Outbond dengan Ahad, Suko, Dini dan Shabiq.
Saya bangun kesiangan, kemudian menyiapkan cacahan bandeng untuk mereka. Seharusnya cacahan bandeng itu dicampur nasi, tapi karena saya terburu-buru dan sudah ditunggu Ahad, ikan bandeng itu saya suwir lalu saya taruh di depan kamar.
Saya masih melihat Snowy dan Misterman memakannya.
Itulah terakhir kali saya melihat mereka hari itu. Sekaligus terakhir kali melihat Snowy, untuk seterusnya.
Siang hari setelah pulang outbond, keluarga menelpon supaya saya pulang. Saya tak sempat mencari kucing-kucing ini. Tapi saya sudah menyiapkan makanan untuk mereka.
Saya pulang tanpa mencari mereka. Tanpa memastikan mereka makan.
Mungkin inilah kesalahan saya. Harusnya suara saya lebih keras saat memanggil mereka. Harusnya saya tetap mencari mereka dulu.
Hari Senin 31 Maret adalah libur hari raya Nyepi, dan saya pulang ke Semarang.
Senin malam saat kembali ke kos, hanya Misterman yang muncul menyambut saya. Tanpa Snowy.
Misterman gelisah, berkali-kali melihat ke luar pintu kamar. Mungkin dia tau kalau Snowy tak mungkin muncul.
Saya pun menunggu Snowy, tanpa tau bahwa dia tak muncul lagi.
Rasanya masih tak percaya waktu pagi ini si tetangga kost memberitahu kalau Snowy mati.
Saya berharapa si tetangga kos ini hanya bercanda, kemudian berkata "April Mop!!" dan tertawa terbahak-bahak karena ini 1 April.
Sementara itu Snowy akan muncul sore hari saat saya pulang kerja, dengan suara khasnya dan melompat-lompat meraih gantungan kunci.
Ah, Snowy.
Maafkan saya. Maafkan Devi belum bisa memelihara kamu dengan baik.
Maafkan kalau Devi tak bisa menyediakan makanan yang banyak dan tepat waktu.
Devi sayang kamu.
Saya jadi ingat, dulu sebelum jinak, Snowy sulit sekali didekati. Dia datang, lalu naik ke genting diatas kamar saya.
Kalau saya naik dan mencoba meraihnya, dia mendesis. Kemudian pergi.
Kalau saya memberi makan Misterman dan induknya, Snowy akan mengintip dari atas genting. Ikut minta makan.
Karena dia tak berani turun, akhirnya saya yang naik ke genting dan menaruh nasi yang dicampur bandeng di atas kertas.
Dan Snowy pun makan.
Setelah habis, Snowy akan mendorong kertas alas makan itu turun. Dasar nakal.
Tapi lama-lama setelah tidak lagi menyusu dan induknya melepas dia untuk makan sendiri, Snowy mulai mau turun.
Tapi dia masih sulit sekali untuk dipegang. Kalau saya mencoba menangkap, dia akan mencakar dan menggigit tangan saya.
Time flies. Even when I wrote this notes, I still can't believe that Snowy was gone.
Satu lagi kucing pergi.
Dulu saya pernah kehilangan Little Miss, kucing betina saya, gara-gara dia dikurung didalam sarang burung oleh ibu kos selama semalam suntuk.
Saya menemukan Little Miss pagi hari, saat mendengar suara mengeong lemah.
Saya melihatnya sekarat.
Tapi saya tak bisa menyelamatkannya.
Snowy juga pergi. Kucing betina yang saya pelihara dari umur 1 bulan.
Saya tak melihatnya sekarat, saya tak melihatnya berjuang sebelum nyawanya terambil.
Saya tak bisa menyelamatkannya.
Selamat jalan Pus kecil. Semoga kamu ditemani banyak ikan-ikan bandeng disana.
Semoga kamu tau kalo Devi nangisin kamu. Semoga disana ada wifi yang menyambungkan tulisan di blog Devi ke alam kamu.
Kalau dikehidupan selanjutnya kita ketemu lagi, Devi akan kasih kamu makanan. Devi akan pelihara kamu lagi....
**
sekarang cuma tinggal saya dan Misterman si kucing jantan.
Misterman bisa dibilang adalah kakak Snowy. Mereka dilahirkan dari induk yang sama.
I raised him from a little kitty cat, until now he's been almost 1 year.
Sama seperti saya, Misterman dulu kehilangan Littlemiss.
Sama seperti saya, dia sekarang gelisah karena ditinggal Snowy.
Walaupun saya tak tau seperti apa perasaan kucing, paling tidak saya senasib dengan Misterman : kehilangan teman yang biasanya ada di samping kami.
Death is so mysterious.
Yet, I will keep bringing Littlemiss, Snowy and other unlucky cats in my prayer.
For some people, they might be just cat.
But for me, they're my untalk bestfriend.
Rest in Peace, my Snowy.
![]() |
that was Snowy, staring my camera when I took her picture |
![]() |
Snowy always play with my keychain. Maybe she thought it was rat-tail |
![]() |
They always sleep beside me, every night.... |
![]() |
Setelah induknya pergi, Misterman juga berperan menjadi induk bagi Snowy. Dia care banget sama Snowy |
![]() |
this was Little Miss, my former female cat. I hope they can meet in cat-heaven there.... |
Komentar
Posting Komentar