Saya pernah baca kalimat ini laman digital : “If you can’t explain something to 6 years old kid, then you don’t really understand about it” Oke, saya akan kasih kalian satu menit untuk memahami kalimat itu. --- satu menit kemudian --- Pertama kali membaca kalimat diatas, saya hanya mendecak. Oh, jadi maksudnya kita dianggap “mudeng” kalau sudah bisa menjelaskan sebuah hal pada anak berusia 6 tahun, begitu? That’s weird. Mengapa harus anak kecil yang menjadi tolok ukur level pemahaman, tanya saya. Kalau seseorang mengaku paham tentang sebuah hal, mestinya dia bisa menjelaskan hal itu kepada semua orang . Tapi kemudian saya berpikir bahwa kalimat tadi ada benarnya juga. Gini lho. Anak berusia 6 tahun punya kapasitas berpikir yang sederhana. Untuk menjelaskan tentang proses penyerbukan, kita tak bisa langsung menjejali mereka dengan istilah biologis tentang bagian-bagian tumbuhan. Pertanyaan sederhana semacam “kenapa langit warnanya biru?” tak bisa secara serampangan dibeberk...
Ini adalah blog Devi Oktavia, yang kadang menyamar dengan topeng remaja, dan ini sebagai diary galaunya. Kadang bertindak seperti reporter, dan ini adalah korannya. Kadang berlagak seperti pencerita, dan ini adalah panggung kecilnya. Kadang menjadi dirinya sendiri, dan inilah coretan keluh kesahnya. Selamat datang dan selamat membaca.